SALAM PAPUA (TIMIKA)- Beberapa tahun terakhir,
bahasan tentang kelor untuk atasi stunting memang lagi marak. Ini dikarenakan
Indonesia sebagai salah satu negara yang darurat stunting. Terutama stunting
pada anak. Secara sederhana, yang dinamakan dengan stunting adalah keadaan gizi
buruk yang terjadi pada bayi dalam jangka waktu yang cukup lama. Kekurangan
gizi ini bisa terjadi semenjak masa kehamilan hingga masa tumbuh kembang
setelah bayi dilahirkan.
Sebagian besar masyarakat masih menganggap enteng tentang
stunting. Padahal, stunting merupakan awal kegagalan tumbuh kembang hingga
menyebabkan risiko pertumbuhan fisik, mental, dan fungsi masing-masing organ.
Kelor Untuk Atasi Stunting yang Banyak Disebabkan Oleh
Beberapa Hal Ini
Seperti yang kita ketahui, kandungan nutrisi kelor sangat
luar biasa dan oleh karenanya sangat bermafaat bagi tubuh manusia. Daun kelor
dapat mengatasi masalah stunting pada anak balita. Namun sebelumnya mari kita
pelajari penyebab terjadinya stunting.
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan seorang anak menderita
stunting. Antara lain:
1. Gizi Buruk Ibu Selama Kehamilan
Stunting akan lebih beresiko terkena pada janin yang
dikandung ibu yang kurang asupan gizinya. Kenapa? Karena janin dan ibu saling
berebut untuk mendapatkan nutrisi dari asupan makanan ibu. Ibu hamil dengan penyakit bawaan seperti HIV,
malaria, atau bahkan hipertensi juga beresiko melahirkan bayi stunting. Karena
bayi yang dilahirkan beresiko lahir prematur dengan berat di bawah rata-rata
bayi normal.
Keadaan gizi buruk atau kurangnya asupan gizi pada ibu hamil
inilah yang menjadi awal mula penyebab stunting pada anak. Karena embrio yang
terbentuk dari konsepsi hanya mengandalkan asupan nutrisi dari makanan yang
dikonsumsi ibunya.
2. Lingkungan yang Tidak Mendukung
Selain dari faktor semasa kehamilan, lingkungan tumbuh
kembang anak yang tidak mendukung juga bisa menjadi penyebab stunting. Misalkan
sulitnya mendapatkan akses makanan yang bergizi. Seperti sayuran segar, telur,
susu, daging, dan berbagai protein lainnya.
Kemiskinan yang menjangkau beberapa wilayah tertentu membuat
makanan sehat yang bergizi tinggi adalah sebentuk kemewahan yang sulit
dijangkau. Menjadikan bayi mengalami keterlambatan tumbuh kembang karena asupan
makanannya tidak sesuai standar kesehatan.
3. Kurangnya Asupan ASI
Air susu ibu atau ASI merupakan makanan pokok bayi yang
tidak boleh diabaikan fungsinya. Bahkan WHO merekomendasikan untuk memberi ASI
eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya. Lalu dilanjutkan hingga anak
berusia 2 tahun dengan makanan pendamping ASI.
Sayangnya, tidak semua bayi bisa mendapatkan ASI eksklusif
karena berbagai faktor. Inilah yang menjadi penyebab selanjutnya bayi terkena
stunting. Bahkan kabar buruknya lagi, bayi tanpa ASI lebih besar terkena
stunting dibandingkan dengan bayi yang memperoleh ASI eksklusif setelah
kelahirannya.
4. Kebersihan Lingkungan yang Kurang Terjaga
Dan penyebab lain stunting pada anak adalah kebersihan
lingkungan tumbuh kembang yang kurang terjaga. Seperti kawasan yang dekat
dengan tempat pembuangan sampah. Atau kawasan yang tidak memiliki sanitasi yang
baik. Lingkungan yang kurang sehat ini bisa menimbulkan bakteri dan jamur yang
berbahaya untuk kesehatan. Seperti bakteri penyebab diare atau berbagai
penyakit lainnya.
Mengatasi Stunting dengan Daun Kelor
Ada satu fakta yang tidak bisa dibantah tentang stunting.
Dimana sebagian besar penderitanya adalah golongan ekonomi menengah kebawah.
Ini dikarenakan tidak memiliki cukup uang untuk membeli bahan makanan yang kaya
akan nutrisi.
Tapi itu dulu. Karena untuk mencegah stunting tidak
diperlukan biaya yang mahal. Cukup dengan beberapa sayuran yang bisa dengan
mudah ditemukan gratis di pekarangan rumah. Salah satunya adalah daun kelor.
Manfaat moringa oleifera atau daun kelor untuk atasi
stunting ini tidak diragukan lagi. Karena daun kelor memiliki beberapa nutrisi
untuk tumbuh kembang balita dan anak-anak. Seperti :
1. Kaya Akan Zat Besi
Kandungan zat besi pada daun kelor 25 kali lebih baik
dibandingkan dengan bayam. Inilah alasan mengapa daun kelor dianjurkan untuk
dikonsumsi bagi ibu setelah melahirkan. Karena kandungan zat besi, protein,
serta vitamin C nya mampu membantu memperlancar produksi ASI.
Kelor untuk atasi stunting bisa didapat karena dengan ASI
yang melimpah dan berkualitas, membuat bayi tidak kekurangan nutrisi. Sehingga
bisa meminimalisir risiko terjadinya stunting karena bayi tidak lagi kekurangan
nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya.
2. Obat Cacing Alami
Ada beberapa kasus dimana stunting terjadi pada anak yang
mengonsumsi makanan kaya nutrisi. Kenapa ini bisa terjadi? Karena bisa jadi ada
banyak cacing kremi yang masuk dalam dalam perutnya. Sehingga nutrisi makanan
tidak bisa terserap dengan maksimal.
Selain mengonsumsi obat cacing, cara lain yang bisa
dilakukan adalah dengan mengonsumsi daun kelor. Cara kerja daun kelor untuk
atasi stunting ini adalah dengan cara mengusir cacing dari dalam perut. Seperti
jenis cacing pita ataupun cacing kremi.
Kini mengonsumsi daun kelor sangatlah mudah. Cukup ambil
serbuk daun kelor dan campurkan ke dalam makanan dan minuman sehari-hari
seperti, smoothies, jus buah, susu, kopi, teh hijau atau teh hitam. Cukup
lakukan beberapa kali hingga cacing bisa keluar.
3. Menangkal Kuman
Manfaat lain kelor untuk atasi stunting pada anak adalah
sebagai penangkal kuman. Sebagaimana diketahui kuman adalah salah satu parasit
yang merugikan tubuh.
Karena dia hidup dengan mengambil nutrisi yang ada pada
tubuh anak. Menjadikan tubuh inangnya kekurangan nutrisi dan mengalami gagal
tumbuh kembang seperti stunting.
Daun kelor kaya akan antioksidan. Dimana fungsi antioksidan
adalah sebagai zat aktif yang mampu membunuh kuman, bakteri, virus, ataupun
makhluk kecil berbahaya lainnya. Sehingga nutrisi yang masuk dalam tubuh bisa
diserap sempurna oleh anak.
4. Menstabilkan Berat Badan
Salah satu penyebab stunting adalah berat badan dibawah
rata-rata anak normal. Ini dikarenakan anak tidak bisa menyerap nutrisi dari
asupan makanannya. Jika ada tanda-tanda ini pada anak Anda, tidak perlu
khawatir. Karena bisa diselesaikan dengan mengonsumsi daun kelor secara
teratur.
Daun kelor terbukti mampu menstabilkan berat badan. Dimana
ini diperlukan saat anak masih berada pada usia tumbuh kembang. Memasukkan daun
kelor sebagai menu makanan harian anak akan membantu mengurangi risiko stunting
pada masa pertumbuhan.
5. Kaya Akan Vitamin C
Vitamin C merupakan salah satu nutrisi yang diperlukan bagi
pertumbuhan anak. Karena vitamin C akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Agar anak tidak mudah terserang penyakit. Karena salah satu penyebab terhambat
penyerapan nutrisi adalah adanya penyakit yang bersarang pada tubuh anak.
Satu daun kelor mengandung tujuh kali lebih banyak vitamin C
dari satu buah jeruk. Yang akan membantu mencukupi kebutuhan harian vitamin C
bagi anak. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menghindarkan anak dari
risiko stunting.
6. Kaya Akan Vitamin A
Selain kaya akan vitamin C, daun kelor juga kaya akan
kandungan vitamin A. Yang fungsi terbesarnya adalah untuk meningkatkan
kemampuan penglihatan pada mata anak. Bahkan kandungan vitamin A pada daun
kelor lebih banyak dibandingkan wortel.
Perlu diketahui bahwa stunting tidak hanya menyerang organ
tumbuh kembangnya saja. Tapi juga menyerang organ lainnya. Seperti organ mata.
Mengurangi kemampuan penglihatannya. Dengan rajin mengonsumsi daun kelor,
gangguan penglihatan akibat stunting pada anak bisa diatasi.
Itulah uraian singkat terkait penyebab stunting dan
bagaimana cara daun kelor mengatasi. Dengan banyaknya manfaat daun kelor untuk
atasi stunting di atas, tidak ada alasan untuk tidak memasukkan daun kelor pada
menu makan harian anak.
Kesimpulan
WHO menyebut daun kelor sebagai miracle tree atau pohon
keajaiban. Ini dikarenakan daun kelor memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.
Terutama untuk mencegah stunting pada anak. Dengan banyaknya kandungan nutrisi
yang dimiliki tanaman ini, masalah stunting di Indonesia dapat teratasi dan
angkanya akan semakin menurun. (Kelorina.com)
Editor: Sianturi