SALAM PAPUA (TIMIKA)- Ada beberapa hal yang bisa
menjadi penyebab ketombe. Meski terlihat ringan dan bukanlah kondisi yang
serius, kehadirannya kerap menimbulkan rasa tidak nyaman. Oleh karena itu,
penting untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi ketombe agar Anda bisa kembali
percaya diri.
Ketombe dapat terjadi ketika pertumbuhan sel kulit mati di
kepala lebih cepat dibandingkan dengan pembentukan sel kulit baru. Kondisi yang
dapat menyebabkan “hujan salju” di bahu ini memang tidak menular, tetapi bisa
memicu rasa gatal pada kulit kepala dan menurunkan rasa percaya diri.
Macam-Macam Penyebab Ketombe:
Ketombe bisa disebabkan oleh berbagai hal. Berikut ini
adalah beberapa penyebab penyakit pada kulit kepala:
1. Ragi atau jamur
Ragi atau jamur Malessezia globosa menggunakan minyak di
kulit kepala untuk hidup dan berkembang biak. Hal ini membuat kulit kepala
bereaksi dengan mempercepat pembentukan sel-sel kulit baru di kepala.
Normalnya, dibutuhkan waktu sebulan penuh agar sel-sel baru
di kulit kepala menjadi matang, mati, dan terkelupas. Namun, pada orang yang
berketombe, proses tersebut bisa terjadi hanya dalam waktu 2–7 hari saja.
2. Kulit kepala kering
Selain kulit kepala berminyak, kulit kepala kering juga bisa
memicu penumpukan sel kulit mati di kepala dan menimbulkan ketombe. Bedanya,
ketombe akibat kulit kepala kering berukuran lebih kecil dan tidak terlalu
berminyak.
3. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak merupakan iritasi kulit yang dapat
menimbulkan ruam dan gatal. Jika terjadi di kulit kepala, kondisi ini umumnya
disebabkan oleh produk perawatan rambut atau pewarna rambut. Selain dermatitis
kontak, menderita penyakit kulit lain seperti eksim, psoriasis, atau jerawat
juga dapat memicu atau memperparah ketombe.
4. Jarang keramas
Jarang keramas juga dapat menyebabkan Anda berketombe.
Kebiasaan ini bisa menyebabkan penimbunan minyak dan sel kulit mati di kepala
hingga akhirnya menimbulkan ketombe.
5. Kondisi medis lain
Selain keempat hal di atas, ketombe juga lebih berisiko
dialami oleh orang dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit Parkinson,
penyakit Alzheimer, cedera otak dan saraf tulang belakang, HIV/AIDS, dan
hepatitis C.
Cara Mengatasi Ketombe
Ketombe hampir selalu dapat ditangani dengan rutin keramas
menggunakan sampo khusus ketombe sebanyak 1–3 kali seminggu. Bila ketombe sudah
teratasi, kurangi pemakaiannya menjadi seminggu sekali untuk mencegah ketombe
muncul kembali.
Sampo khusus ketombe terdiri dari berbagai jenis dan dapat
dikategorikan berdasarkan zat yang terkandung di dalamnya. Berikut ini adalah
beberapa jenisnya: Sampo yang mengandung zat antibakteri dan antijamur zinc
pyrithione, sampo berbasis tar batu bara yang dapat memperlambat proses
pengelupasan sel-sel kulit mati di kepala, tetapi bisa membuat kulit kepala
menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Sampo dengan kandungan salicylic acid yang dapat
menghilangkan kerak di kulit kepala, dan sampo dengan kandungan selenium
sulfide atau ketoconazole yang bersifat antijamur, tetapi penggunaannya perlu
diperhatikan karena dapat mengubah warna rambut dan kulit kepala.
Sebelum menggunakannya, baca dan ikuti petunjuk pemakaian
pada setiap botol sampo antiketombe. Beberapa produk sampo ada yang perlu
dibiarkan selama beberapa menit setelah digunakan, tetapi ada pula yang harus
segera dibilas.
Selain dengan sampo, rambut ketombe juga bisa diatasi dengan
beberapa bahan alami, seperti cuka apel, lidah buaya, dan madu.
Bila sampo tidak dapat mengatasi masalah ketombe yang
dialami atau Anda mengalami reaksi alergi, seperti ruam, gatal, dan kemerahan,
segera hentikan penggunaan sampo dan periksakan kondisi Anda ke dokter agar
dapat dilakukan penanganan sesuai penyebab ketombe yang muncul. (alodokter)
Editor: Sianturi