SALAM PAPUA (TIMIKA) - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mendelegasikan wewenang dan hal mengelola kompetisi Liga 3 2024/2025, hingga musim-musim berikutnya kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Hal ini berdasarkan keputusan format pelaksanaan Liga 3 224/2025 nomor 4679/UDN/2905/IX-2024 dengan rujukan hasil kongres tahunan PSSI 2024 pada 3 Juni 2024 dan hasil rapat Komite Eksekutif PSSI pada 11 Juni 2024.

Berdasarkan rujukan itu, menimbang beberapa kajian secara komperhensif dan hasil proses transformasi sepakbola Nasional, salah satunya Liga 3 Musim Kompetisi 2024/2025.

Delegasi PSSI kepada LIB ini dengan harapan, agar LIB tetap memperhatikan dan menerapkan standar teknis dan administratif sesuai dengan regulasi PSSI dan format kompetisi. LIB bertanggungjawab penuh dalam penyediaan anggaran dan pendistribusian hak komersial, atas segala penyelenggara kompetisi Liga 3 2024/2025. Kompetisi Liga 3 2024/2025 akan dilaksanakan pada periode 2 November 2024 hingga 20 Februari 2025.

Salah satu klub yang menjadi peserta adalah Waanal Brothers FC (WBFC) Timika, dalam Liga 3 Musim 2024/2025 ini. Coach Kepala WBFC, Sahala Saragih mengatakan, berdasarkan informasi terbaru yang diterima, bahwa regulasi Liga 3 saat ini beda dengan Liga 3 sebelumnya. Untuk pelaksanaan Liga 3 2024/2025 ini diambil alih oleh LIB, artinya Liga 3 ini merupakan Liga 3 Profesional, dan jumlah tim hanya 18, dibagi 3 grup dengan sistem home and away.

"Itu berupa informasi yang kita terima, tapi regulasi utuhnya kita belum terima, bahwa sekarang ini Liga 3 Profesional, berarti tim yang bermain di provinsi akan menjadi Liga 4," ucap Sahala saat dihubungi Salampapua.com melalui sambungan telepon, Minggu (13/10/2024).

Meski demikian menurut Sahala, berdasarkan informasi pasca penandatanganan bersama PSSI, WBFC akan satu grup dengan Sulut United, Persiba Balikpapan, Kalimantan Tengah, Paniai, Persikapas, dan Pesuruan. Enam tim ini bermain dengan sistem home and away, sehingga diambil dua besar untuk melangkah ke babak berikutnya.

Mempersiapkan diri menuju Liga 3 menurut Sahala, WBFC terus memperketat latihan dengan mengacu pada catatan-catatan pada liga atau turnamen sebelumnya. Namun, yang saat ini harus dipastikan adalah terkait regulasi baru terkait batas usia dan hal lainnya. Kemudian, ketika dalam regulasi nantinya ditentukan bebas usia, maka anak-anak WBFC dituntut harus berani bermain layaknya menghadapi Liga Profesional, karena pemain yang dilawan merupakan pemain berpengalaman dengan sederet jam terbang.

"Yang dikuatirkan regulasi dari LBI adalah batas usia, sementara pemain WBFC saat ini dominan yang merupakan non senior. Hal ini nantinya akan dibahas bersama manajemen supaya pastikan, apakah kita turunkan pemain senior dominan atau non senior dominan," katanya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi