SALAM PAPUA (TIMIKA) - Hendrika Amareau ibu rumah tangga yang menghabiskan waktunya sebagai pengrajut tikar daun pandan khas Suku Kamoro.

“Saya kalau ada pesanan saya merajut tikar, tapi saya selalu ajarkan anak-anak untuk merajut sehingga keterampilan ini tetap jadi warisan Kamoro,” ujarnya kepada Salampapua.com, Sabtu (30/11/2024).

Ia menjelaskan, pembuatan tikar ini tidak susah, namun sebelum merajut, daun pandan harus benar-benar dijemur, sehingga saat dirajut tidak cepat robek. Dalam satu hari dirinya bisa merajut 1 pesanan tikar sedang.

“Pembuatan tikar ini gampang, hanya saja kita harus menunggu matahari, karena daun harus dijemur sampai benar-benar kering,” jelasnya.

Tikar daun ini kata Hendrika biasanya dipakai untuk bersantai, biasanya Suku Kamoro gunakan untuk digunakan di dalam rumah, sebab kebanyakan bangun rumah Kamoro menggunakan kayu.

Hendrika mengungkapkan, saat ini yang ia butuhkan yaitu stand pameran untuk memamerkan hasil dari kerajinannya. Hal ini ia inginkan agar kerajinan ini tetap dikenal oleh anak dan cucu Suku Kamoro.

“Kami butuh sekali tempat untuk pameran, jadi kita bisa memarkan seni budaya Kamoro ini. Saya berharap Pemerintah bisa memperhatikan kami,” harapnya.

Penulis: Evita                                       

Editor: Sianturi