SALAM PAPUA (TIMIKA)- Siapa bilang sulit tidur atau
insomnia hanya dapat terjadi pada orang dewasa? Faktanya, Si Kecil pun juga
dapat mengalami permasalahan yang sama. Sekilas, insomnia memang terdengar
sepele pada anak. Namun, apabila terjadi berlarut-larut, tumbuh kembang anak
pun juga dapat terganggu. Lalu bagaimana cara mengatasi susah tidur Si Kecil?
Nah, ternyata penting bagi orangtua untuk memahami dengan
baik apa saja sih penyebab hingga cara mengatasi anak susah tidur dengan tepat.
Yuk, simak ulasannya!
Penyebab Susah Tidur Pada Anak
Problem anak kecil sulit tidur memang cukup merepotkan.
Namun, sebelum mencari tahu solusinya, Bunda juga perlu mengetahui apa penyebab
anak tidak dapat tidur, baik saat malam maupun siang hari berikut ini.
1. Tidak Terbiasa Tidur Sendiri
Kenapa anak susah tidur pada malam hari? Salah satunya
karena ia terbiasa untuk ditemani. Dengan kebiasaan yang sudah terbentuk ini
anak kecil menjadi susah untuk tidur sendiri.
Dibutuhkan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan
sampai akhirnya anak terbiasa tidur sendiri di kamarnya. Terlebih, ada pula
kemungkinan Si Kecil terbiasa terbangun dan merasa ketakutan saat tengah malam
dan butuh ditenangkan oleh orangtuanya.
Jika Si Kecil sudah terbiasa tidur bersama, penting bagi
orangtua untuk melatih anak tidur sendiri sejak dini.
2. Stress dan Kecemasan
Sama halnya dengan orang dewasa, kondisi anak yang mengalami
stress atau perasaan kecemasan juga dapat menyebabkan insomnia.
Penyebab stress pada anak biasanya disebabkan oleh
keberadaan orang asing, kondisi yang tidak nyaman, sedang tidak enak badan,
anomali cuaca, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, amat penting bagi orangtua
untuk memperhatikan kondisi psikologis atau kesehatan mental anak.
3. Kafein yang Berlebihan
Tak hanya pada orang dewasa, kafein juga dapat memberikan
efek pada anak-anak. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kafein pada anak dapat
menyebabkan Si Kecil mengalami insomnia.
Kafein tidak hanya terkandung dalam kopi, tapi juga terdapat
pada minuman maupun makanan berbahan dasar teh dan cokelat. Jadi, pastikan
Bunda memperhatikan jumlah kandungan kafein yang dikonsumsi anak, ya.
4. Trauma
Daripada orang dewasa, ternyata anak-anak cenderung lebih
rentan mengalami trauma. Penyebab trauma pada anak pun beragam, bahkan dapat
disebabkan oleh hal-hal kecil, seperti film yang ia tonton, suara yang membuat
pendengaran tidak nyaman, hingga permainan petak umpet yang dapat membuatnya
takut kegelapan.
5. Suhu Ruangan yang Panas
Anak kecil cenderung lebih sensitif terhadap kondisi suhu
atau temperatur ruangan tempat ia tidur. Hal ini menjadi salah satu penyebab
anak bayi, terutama yang berusia sekitar 1 tahun mengalami susah tidur karena
merasa kegerahan.
Pastikan temperatur ruangan tidak terlalu panas atau dingin.
Bunda juga dapat menjaga kondisi udara ruangan dengan menambahkan air purifier
dan humidifier agar Si Kecil merasa lebih nyaman.
6. Gangguan Penyakit seperti Asma dan Alergi
Kenapa anak bayi susah tidur? Beberapa penyakit seperti asma
dan alergi juga dapat menjadi penyebab anak susah tidur.
Pasalnya, Si Kecil bisa merasa sangat tidak nyaman akibat
kesulitan bernapas maupun kulitnya terasa gatal sehingga tidak dapat tenang
untuk tidur.
7. Kebiasaan Menonton Televisi atau Menggunakan Gadget Lain
Salah satu kebiasaan buruk yang membuat Si Kecil susah tidur
adalah penggunaan barang elektronik yang berlebihan. Apabila ia sering menonton
televisi atau menggunakan gadget lainnya dalam periode waktu berlebih, sangat
mungkin muncul ketergantungan yang membuatnya tidak dapat lepas, bahkan
kesusahan untuk tidur.
8. Ritme Sirkadian yang Terganggu
Ritme sirkadian atau irama sirkadian adalah sistem internal
tubuh yang mengatur banyak hal, mulai dari siklus tidur hingga pencernaan.
Dengan memahami ritme sirkadian, seseorang dapat terbantu dalam menjaga
kesehatan tubuh. Irama sirkadian normal diatur oleh siklus terang dan gelap
selama 24 jam.
Apabila ritme sirkadian terganggu, hal ini dapat memengaruhi
siklus tidur, suhu tubuh, pencernaan, kebiasaan makan, pelepasan hormon, dan
fungsi penting tubuh Si Kecil lainnya. Tak hanya sulit tidur, gangguan ritme
sirkadian juga dapat membuat Si Kecil mengalami obesitas, diabetes, depresi,
bahkan gangguan kesehatan mental lainnya seperti bipolar.
9. Mimpi Buruk
Mimpi buruk dapat membuat Si Kecil terbangun di tengah
tidurnya. Tak hanya dapat merasa panik atau gelisah, ia juga menyebabkan trauma.
Apabila mimpi buruk terjadi, kemungkinan Si Kecil pun menjadi susah untuk tidur
kembali.
10. Waktu Tidur yang Salah
Jika Si Kecil terbiasa tidur dengan waktu yang salah, hal
ini juga akan menimbulkan insomnia. Misalnya, tidur siang yang terlalu panjang,
atau tertidur di sore hari. Padahal, durasi tidur siang yang tepat memiliki
banyak manfaat. Pelajari di artikel berikut yuk: Manfaat Tidur Siang untuk Anak.
Jadi, pastikan orangtua mengawasi waktu tidur Si Kecil agar tepat, cukup, dan
berkualitas.
Cara Mengatasi Susah Tidur Pada Anak
Insomnia dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan anak,
terlebih jika dibiarkan terjadi berlarut-larut. Susah tidur pada anak bisa
mengganggu fase tumbuh kembangnya karena membuat kemampuan berpikir menurun,
anak menjadi mudah kelelahan, merasa lemah, hingga meningkatkan risiko
obesitas.
Tak hanya itu, dengan kondisi fisik dan mental yang
terganggu, kegiatan belajar mengajar anak pun juga dapat terpengaruh. Hal ini
membuat kemampuan bahkan hasil atau nilai akademisnya ikut mengalami penurunan.
Berikut ini adalah berbagai cara mengatasi anak susah tidur dan rewel, baik
saat siang atau malam hari yang dapat dilakukan oleh orangtua:
1. Sediakan Kondisi Kamar Tidur yang Nyaman
Salah satu cara menidurkan anak 1 hingga 2 tahun maupun
lebih dewasa yang susah tidur yang dapat dicoba adalah dengan menciptakan
suasana kamar yang nyaman. Orangtua bisa meletakkan aromaterapi, barang
kesukaannya, atau memberi pernak-pernik yang menciptakan rasa nyaman. Pastikan
juga kamar Si Kecil selalu terjaga dan rapi.
Ada pula cara lain menurut Claire Heffron, seorang terapis
okupasi dan co-author situs The Inspired Treehouse, yakni dengan simulasi
visual, seperti pemandangan bawah laut, air mengalir, ikan yang berenang, atau
api unggun pada keranjang tidur atau wallpaper kamar.
2. Putar Audio Relaksasi
Menurut Dr. Laura Markham, penulis buku Peaceful Parent,
Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting, sebagian orang ada yang
dapat merasa senang, tenang, hingga baru dapat tertidur selepas mendengarkan
suara yang menenangkan.
Maka dari itu, salah satu terapi sensori untuk anak susah
tidur yang bisa dilakukan adalah dengan memutarkan audio relaksasi untuk Si
Kecil. Orangtua dapat memperdengarkan lagu lullaby atau nursery rhyme dengan
ritme yang menenangkan agar membuat anak cepat mengantuk.
3. Atur Suhu atau Temperatur Ruangan yang Tepat
Suhu atau temperatur ruangan yang tidak tepat, baik terlalu
dingin atau terlalu panas, dapat membuat anak susah tidur nyenyak dan sering
terbangun. Untuk itu, pastikan orangtua mengaturnya agar Si Kecil tidak merasa
kepanasan atau bahkan kedinginan. Beri juga selimut yang lembut untuk
membantunya merasa nyaman.
4. Hindari Menonton TV atau Bermain Gadget Berlebih
Ibu juga dapat mengusahakan untuk tidak menempatkan barang
elektronik di dalam kamar, seperti televisi atau gadget lainnya. Pasalnya,
benda-benda tersebut dapat merangsang otak anak untuk terlalu aktif dan
berujung membuatnya susah tidur.
Saat hendak memberi waktu atau batasi screen time-nya dalam
menggunakan barang elektronik, pastikan orangtua melakukannya dengan disiplin
agar membentuk kebiasaan baik demi tujuan jangka panjang.
5. Biasakan Si Kecil Memiliki Ritual Rutin Sebelum Tidur
Bunda dapat membiasakan Si Kecil untuk memiliki aktivitas
rutin tertentu, seperti mengganti popok, baju dengan piyama, mencuci kaki,
menyikat gigi, naik ke tempat tidur, hingga berdoa. Aktivitas ini dapat
diterapkan pada 30 hingga 60 menit sebelum jam tidur.
Dengan adanya aktivitas ini, Si Kecil akan terbiasa dan
disiplin dalam melaksanakan jadwal jam tidurnya. Untuk tahap awal, Bunda juga
bisa menemani Si Kecil sampai benar-benar tertidur.
6. Batasi Kegiatan di Tempat Tidur
Ada banyak kebiasaan buruk yang membuat Si Kecil terbiasa
melakukan berbagai aktivitas saat berada di tempat tidur. Untuk itu, biasakan
ia untuk memiliki mindset bahwa tempat tidur adalah tempat untuk beristirahat,
bukan untuk mengerjakan PR, membaca buku, atau bermain gadget.
7. Tanyakan Perasaan atau Alasan Si Kecil Susah Tidur
Orangtua dapat membangun komunikasi yang baik untuk memahami
Si Kecil yang sulit tidur. Jika anak belum dapat tidur selama 10 hingga 20
menit, Bunda dapat menanyakan kepada Si Kecil tentang apa yang ia rasakan,
alasan ia tidak bisa tidur, atau apakah ada yang membuatnya merasa takut.
Dengan begitu, orangtua dapat terbantu pula untuk mencari solusi.
8. Temani Sejenak untuk Mengantarnya Sebelum Tidur Sendiri
Dalam proses pembiasaan anak untuk tidur sendiri, orangtua
dapat menemaninya terlebih dahulu. Misalnya, Bunda bisa membacakan buku cerita
favorit hingga melantunkan lagu pengantar tidur.
Bunda juga bisa memancing tidur dengan gerakan, seperti
mengayun dalam dekapan maupun memanfaatkan ranjang bergoyang. Pasalnya, gerakan
mengayun secara berulang dengan irama yang sama dapat merangsang indra
vestibular dan menstimulasi sistem saraf.
Hal ini dapat menimbulkan perasaan nyaman bagi Si Kecil
untuk mendorongnya lebih mudah tidur serta menjadi bonding yang berharga antara
anak dan orangtua.
9. Beri Segelas Susu Hangat
Untuk membantu Si Kecil agar tidak susah tidur, Bunda dapat
memberikan segelas susu hangat. Sebab, kandungan tryptophan pada susu dapat
memberikan efek nyaman.
Susu hangat juga menjadi pilihan tepat karena tidak
mengandung kafein dan teobromin seperti yang terdapat pada kopi atau teh. Bunda
juga bisa memberikan vitamin maupun madu yang cocok untuk Si Kecil yang susah
tidur. (morinaga.id)
Editor: Sianturi