SALAM PAPUA (TIMIKA) – Sore itu... saat pertandingan
babak penyisihan turnamen Waanal Brothers FC (WBFC) Timika Cup U-16 yang
digelar di Lapangan Brigif Timika, Jalan Mapurujaya KM. 14, Kabupaten Mimika,
tiba-tiba di pinggir lapangan terdengar teriakan anak-anak dan di sela-sela itu
juga ada suara Ibu-Ibu yang merupakan orang tua dari anak-anak yang masuk dalam
bagian dari club SSB Mimika United (MU) tersebut, yang meminta foto bersama
dengan salah satu pemain senior WBFC Timika.
Dia adalah Marthin Luther Pesah Rakian, pemain WBFC yang
didapuk Coach Sahala Saragih sebagai Kapten Tim di babak playoff PNM Liga
Nusantara musim 2024/2025 lalu.
Ternyata alasan untuk mengabadikan pertemuan antara Marthin
dengan anak-anak berbakat di bidang sepakbola ini karena Marthin pernah
menggeluti latihan sepakbola sejak berusia sekitar 10 tahun di SSB Mimika
United.
Kepada salampapua.com, Marthin mengaku terkejut saat dirinya
diminta foto bersama pada sore itu. Dia pun begitu bangga saat melihat
adik-adiknya di SSB Mimika United yang begitu piayawi memainkan si kulit
bundar. Sayangnya, SSB Mimika United harus terhenti di babak Perempat Final
turnamen WBFC Timika Cup U-16, saat kalah dari 2-6 dari tim SSB MTC Nabire.
Pemain sepakbola berdarah Papua yang tergolong muda kelahiran
Tembagapura pada 22 Maret 2005 ini turut bersyukur dan sangat bangga saat
melihat begitu banyak pemain-pemain sepakbola muda di Mimika yang berpotensi
membawa nama baik Kabupaten Mimika ke depan ketika dia sering kali hadir di
pertandingan WBFC Timika Cup U-16, salah satu turnamen sepakbola bergengsi di
Provinsi Papua Tengah, khususnya di Kabupaten Mimika ini.
Mathin mengisahkan, sejak kecil dia sudah bercita-cita ingin
menjadi pemain sepakbola. Atas izin kedua orang tuanya, sejak tahun 2010 dia
sudah bergabung dan berlatih sepakbola di SSB Mimika United.
Bersama SSB Mimika United, dia dan teman-temannya sudah
meraih cukup banyak keberhasilan, di antaranya Juara 1 Champion Danone Nations
Cup tingkat Provinsi, Juara 1 turnamen Kemenpora U-14 tingkat Kabupaten, dan
Juara 3 turnamen Kemenpora U-14 tingkat Provinsi di Jayapura.
Tahun 2019, Marthin pun akhirnya dipanggil untuk memperkuat
skuad Timnas Pelajar Kemenpora RI pada turnamen K-IFC di Badung Bali.
Di tahun yang sama itu, Marthin dinyatakan lolos seleksi oleh
tim WBFC dan meski harus berpisah dengan kedua orang tuanya, dan itu juga atas
izin orang tuanya, Marthin kemudian bergabung dengan academy WBFC dan bertolak
ke Bandung, Jawa Barat, yang merupakan tempat latihan WBFC, untuk semakin
mengasah kemampuannya dalam dunia sepakbola.
Banyak perkembangan yang dialami Marthin saat bergabung
dengan academy WBFC. Bukan saja dari kemampuan bermain sepakbola, tapi juga
mengalami perubahan dalam hal mental dan kerohaniannya. Dia bahkan mengaku
bahwa WBFC sudah seperti keluarganya sendiri.
“Saya bangga menjadi pemain WBFC, karena selain dididik untuk
bermain bola, karakter kehidupan sosial dan kerohanian juga dibina.
WBFC membentuk karakter semua pemain agar bagaimana bisa bersikap baik kepada
orang-orang di luar lapangan. Ada bersama WBFC ibarat di tengah keluarga
sendiri sehingga semua pemain bisa menyatu. Di samping itu, walaupun di
WBFC kita latihan sepakbola, tapi pendidikan kita juga tidak diabaikan.
Manajemen WBFC tetap menyekolahkan kami di Bandung,” ujarnya.
Di tahun 2022, Marthin “pulang kampung” saat bersama timnya
mengikuti Liga 3 zona Papua. Namun di tahun ini WBFC Timika hanya sampai di peringkat
ketiga. Namun saat kembali lagi pada tahun 2023, WBFC akhirnya berhasil
mengangkat tropi Juara Liga 3 zona Papua dan lolos ke Liga 3 Nasional. Di Liga
3 Nasional yang diikuti 80 tim sepakbola se-Indonesia, WBFC Timika harus terhenti
di babak 16 Besar.
Di musim berikutnya, yakni musim 2024/2025, saat PSSI
mengubah formasi Liga 3 Nasional menjadi PNM Liga Nusantara, WBFC Timika
kembali masuk sebagai salah satu club dari 15 club sejagat raya yang ikut
bertanding. Namun WBFC Timika kembali terhenti di babak penyisihan, yang
menempati posisi ke-4 Grup B dengan 22 Poin, selisih 2 Poin di bawah NZR
Sumbersari.
Saat WBFC Timika menggeluti babak playoff PNM Liga
Nusantara, sebagai babak penentuan club-club yang akan terdegradasi ke Liga 4,
WBFC mampu bertahan di Liga 3 Nasional (Liga Nusantara) musim depan, saat menduduki
posisi pertama Grup K. Di babak playoff inilah, Marthin didapuk Coach Sahala
Saragih sebagai Kapten Tim WBFC Timika. Satu hal menarik yang berhasil ditorehkan
WBFC Timika, seperti dicatat oleh Wikipedia, pada PNM Liga Nusantara musim
2024/2025 ini WBFC Timika tercatat sebagai club dengan kemenangan kandang
terbesar dan sekaligus pertandingan dengan gol terbanyak saat mengalahkan PSM
Madiun 7-0 pada 10 Februari 2025.
Penulis/Editor: Jimmy