SALAM PAPUA (TIMIKA) - Tokoh Gereja di Distrik Hoeya,
Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Yerinus Uamang mengeluhkan tidak adanya akses
transportasi masyarakat yang berada di Distrik Hoeya, bahkan masyarakat Hoeya
yang berada di Timika pun tidak dapat kembali ke daerahnya.
Hal ini terungkap dalam Reses Tahap I tahun 2025 Anggota
DPRK Mimika Adolina Magal yang dilaksanakan di SP 2 Jalur 1 Timika, Jumat
(21/3/2025).
“Kami masyarakat Hoeya sudah dari bulan Desember berada di
Timika, kita mau naik ke Hoeya tidak ada transportasi ke sana. Masyarakat di
Hoeya pun sudah mengeluhkan tidak adanya Bama sehingga banyak keluarga yang
kelaparan,” ujarnya.
Ia berharap anggota Dewan dapat melihat langsung kesulitan yang
dirasakan masyarakat di Distrik Hoeya.
Sama halnya dengan Willem Uamang mengungkapkan, masyarakat
di Hoeya sangat membutuhkan pembangunan sehingga ekonomi di Distrik Hoeya dapat
berjalan.
“Program seharusnya bisa dijalankan di Hoeya, agar
pembangunan d Hoeya bisa jalan. Seharusnya Lapter di Hoeya itu segera
diselesaikan sehingga kita bisa punya akses transportasi,” ucapnya.
Tokoh Perempuan Distrik Hoeya, Merry Magai juga berharap perbaikan
untuk Gereja di Kampung Jinoni Distrik Hoeya, dimana Gereja itu merupakan
Gereja satu-satunya di Kampung Jinoni.
Menjawab aspirasi masyarakat, Adolina Magal mengaku sangat
tersentuh setelah mendengarkan aspirasi dari masyarakat wilayah Adat Hoeya. Ia
pun nantinya akan memastikan untuk turun langsung ke Distrik Hoeya.
“Saya dengar memang aksesnya pesawat belum bisa ke sana,
jadi nanti saya akan pastikan ke OPD teknis terkait akses ke sana. Jelas kalau
akses tidak ada bagaimana masyarakat mau mendapatkan bahan makanan?” tuturnya.
Ia pun juga akan mendorong perbaikan Gereja di Kampung
Jinoni, agar masyarakat dapat beribadah dengan nyaman dan tenang.
“Kita sebagai dewan ini hanya bisa mendorong usulan-usulan
ini, jadi saya akan pastikan semua aspirasi masyarakat Hoeya bisa
terealisasikan,” pungkasnya.
Usai pertemuan Anggota DPRK Mimika jalur Otsus Dolina Magal
membagikan bahan makan dari beras, minyak goreng, mie instan dan lainnya kepada
masyarakat Hoeya di Jalan Baru, SP 2, Jalan Irigasi dan masyarakat Hoeya di
Jalan Petrosea.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy