SALAM PAPUA (TIMIKA) – Divisi Organ Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kondisi Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM).

Divisi Organ ini terdiri dari Pembina, Pengurus, dan Pengawas YPMAK serta perwakilan dari Lemasa, Lemasko, dan staf YPMAK. Selain RSMM, monitoring juga dilakukan di Klinik Mitra Masyarakat (KMM) pada Selasa (25/3/2025).

Ketua Pembina YPMAK, Engel Enoch, menjelaskan bahwa monitoring ini merupakan tahap awal untuk menilai kondisi RSMM serta mengidentifikasi berbagai permasalahan yang perlu diperbaiki.

"Mengapa renovasi ini perlu dilakukan? Karena operasional RSMM sudah berjalan selama 25 tahun dengan fasilitas yang ada. Saatnya kita melakukan pembaruan agar pelayanan kesehatan semakin optimal," ujarnya.

Engel menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam proses renovasi, agar tujuan utama, yaitu peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dapat tercapai.

"Kita harus bersama-sama memikirkan solusi terbaik, karena kita memiliki tujuan yang sama, yaitu menyediakan layanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat," tambahnya.

Ketua Pengurus YPMAK, Dr. Leonardus Tumuka, menyampaikan bahwa setelah monitoring dilakukan, pihaknya akan mengevaluasi hasil temuan sebelumnya dan menyusun langkah strategis untuk mendukung RSMM dalam memberikan pelayanan yang lebih baik.

"Dari hasil pemantauan, memang ada kebutuhan mendesak untuk renovasi. Namun, kami akan melakukan evaluasi menyeluruh, karena selain infrastruktur, kualitas pelayanan tenaga kesehatan juga menjadi perhatian utama," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa renovasi harus dilakukan secara menyeluruh dan didukung oleh fasilitas yang memadai, sekaligus memastikan bahwa seluruh tim medis, mulai dari dokter hingga staf pendukung, dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik.

Sementara itu Anggota Pembina YPMAK, Samuel Rorimpandey, mengakui bahwa kondisi RSMM saat ini menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi fasilitas maupun isu yang berkembang di masyarakat.

"Jika melihat keseluruhan kondisi RSMM, memang diperlukan perbaikan total. Namun, jika dilakukan secara menyeluruh, tentu membutuhkan anggaran besar yang dapat berdampak pada program YPMAK lainnya," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Caritas Timika Papua (YCTP), Antonius Tapipea yang telah menjabat selama tiga tahun, menuturkan bahwa kondisi RSMM memang membutuhkan dukungan fasilitas yang lebih baik.

"Jika kita ingin merenovasi gedung, maka kita juga harus memastikan adanya peningkatan fasilitas. Namun, karena keterbatasan anggaran hal ini perlu dipertimbangkan dengan matang oleh YPMAK agar tetap selaras dengan prioritas program yang lain," pungkasnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi