SALAM PAPUA (TIMIKA) - Bupati Kabupaten Yahukimo, Didimus Yahuli membantah adanya keterlibatan TNI-Polri yang menjadi guru dan tenaga kesehatan (Nakes) di Yahukimo.
Yang menjadi guru dan Nakes sambungnya, merupakan tenaga yang secara resmi direkrut tahun 2021 lalu. Dengan demikian, ketika terbukti adanya TNI-Polri yang mengajar dan menjadi Nakes, maka silahkan dilaporkan ke pemerintah. Untuk hal itu, Bupati Yahuli juga siap undur diri jika terbukti adanya TNI-Polri yang menjadi guru dan nakes.
"Isu itu 100% tidak benar. Proses rekrutmen kami terbuka dan diketahui publik. Setelah rekrutmen, para pendeta mendoakan dan mereka menandatangani perjanjian kerja sama. Jika ada yang mengatakan mereka anggota TNI-Polri dan memiliki bukti, silahkan tunjukkan kepada saya. Kalau benar, saya siap mundur dari jabatan Bupati," tegas Yahuli sesuai rilis Satgas Ops Damai Cartenz, Senin (24/3/2025).
Ia menekankan, bahwa pemerintah memiliki etika dan moral dalam memimpin serta tidak akan menyelundupkan hal-hal seperti yang dituduhkan.
"Rekrutmen ini terjadi sejak 2021. Kami ingin memastikan regenerasi guru yang siap menghadapi tantangan global. Kami tidak ingin masa depan daerah ini suram karena keterbatasan kemampuan membaca dan menulis. Ini adalah upaya kami mempersiapkan generasi yang lebih baik," tutup Bupati Yahuli.
Bupati Yahuli menyebutkan bahwa peristiwa ini merupakan kejadian luar biasa yang mengejutkan banyak pihak. Selama 64 tahun sejak Injil masuk ke daerah tersebut, kejadian serupa tidak pernah terjadi.
"Kami biasa merasakan keamanan dan ketenangan. Namun, kali ini kami semua termasuk pemerintah, masyarakat, dan gereja, terkejut dan syok atas kejadian ini. Kami merasa hal ini seharusnya tidak terjadi di daerah terpencil seperti ini," tegasnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi