SALAM PAPUA (POTOWAIBURU)- Salah satu langkah strategis Pengurus Yayasan Pengembangan Masyarakat Amunge dan Kamoro (YPMAK) adalah mencetak 20 orang pengusaha muda baru dari Suku Amungme dan Kamoro setiap tahunnya. Hal itu ditegaskan oleh Ketua YPMAK, Dr Leonardus Tumuka saat melakukan Kunjungan Kerja Pengurus, Monitoring dan Press Tour di Kampung Potowaiburu, Distrik Mimika Barat Jauh, Rabu (19/03/2025) bersama jajaran manajemen YPMAK.

Rombongan dipimpin Ketua Pengurus YPMAK, Dr Leonardus Tumuka didampingi Oktovianus Jangkup selaku Pj Kepala Divisi Perencanaan Program Ekonomi YPMAK, Frengki Wanmang selaku Deputi Wakil Ketua pengurus YPMAK Bidang Monitoring dan Evaluasi. Kunjungan berlangsung mulai Rabu sampai Sabtu (4 hari) di Potowaiburu.

Ketua Pengurus YPMAK juga didampingi Wakil ketua Pengurus Bidang Monev, Haotje Watori, Kepala Divisi Monev Program Ekonomi, Monika Maramku, Kepala Divisi Humas YPMAK Yeremias Imbiri dan Tim Devisi Humas, dan beberapa tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Suku Kamoro, serta 11 media mitra. YPMAK adalah organisasi pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia.

“20 orang pengusaha baru yang murni dihasilkan dan dikaderkan oleh YPMAK. Kita tidak hitung dari mitra-mitra strategis lain ya. Bukan pengusaha yang sudah jadi, sebab kalau yang sudah jadi bukan pengusaha kita. Kita mau ambil 10 dari Kamoro dan 10 dari Amungme,” ujar Leo.

Menurutnya, YPMAK mau karena aspek ekonomi di Timika terutama retail seperti kopi, warung, kios dan lain-lain selama ini masih belum ada Amungme-Kamoro yang mengelola bisnis tersebut. YPMAK mau mereka bisa bersaing dan mereka belajar dari nol hingga besar.

“Kita mau memberi formula pertama dan berikutnya mereka seharusnya bisa, jadi kita mau menghasilkan pengusaha yang baru untuk bisa menguasai hal-hal dari kecil hingga besar,”jelasnya.

Adapun kriteria bagi para calon pengusaha tersebut sudah disiapkan oleh pengurus YPMAK dan Bidang Ekonomi akan mengaturnya.

“Saya hanya kasih visi, mereka yang siapkan program selanjutnya,” sambung Dr Leo.

Dia berharap, minimal 20 orang pengusaha ini akan jadi setiap tahun dan akan diedukasi serta diberikan permodalan akan terus dibina sampai berhasil, sehingga ketika dikasih dana tetap diawasi dan diharapkan terus bertahan.

“Kita misalnya suruh bikin warung kopi maka dia akan terus kembangkan dan kembangkan secara terus menerus hingga menjadi lebih besar lagi,” ungkapnya.

Para calon pengusaha ini sendiri sambungnya bisa seseorang yang sudah pernah gagal atau belum pernah berusaha, sehingga YPMAK akan terus  membantu dan terus punya keinginan untuk maju.

“Kurangnya dimana kita akan bantu sehingga para calon pengusaha ini bisa berhasil. Minimal 5-6 orang kalau jadi sudah jadi hal yang luar biasa,” imbuh Leo.

Penulis/Editor: Sianturi