SALAM PAPUA (TIMIKA) - Sales Branch Manager (SBM)
Pertamina Rayon II Papua Tengah, Vifki Leondo mangatakan, saat ini di Timika,
terjadi peningkatan pembelian bahan bakar jenis Pertamax. Di mana telah terjadi
pergeseran konsumen 5 sampai 10 persen, dari bahan bakar minyak jenis Pertalite
ke Pertamax.
“Untuk Pertamax stok kita tidak begitu banyak, namun
ternyata akhir-akhir ini adanya peningkatan permintaan Pertamax, sekitar 5
sampai 10 persen,” ujarnya saat dihubungi Salampapua.com, Sabtu (2/11/2024).
Vifki menjelaskan, adanya peralihan dari penggunaan minyak
dari konsumen membuat antrian terlihat dibeberapa titik SPBU. Pasalnya, antrian
juga disebabkan karena rusaknya dispenser untuk bahan bakar minyak jenis Solar
di SPBU Jalan Hasanuddin.
“Karena adanya peralihan konsumen dan stok kita terbatas
maka pasti ada antrian, antrian juga pasti lebih dirasakan karena dispenser
untuk Solar di SPBU Hasanuddin rusak, sehingga antrian pasti terjadi di SPBU
Nawaripi ataupun SP 2,” jelasnya.
Ia menambahkan, peralihan konsumen ini dikarenakan turunnya
harga Pertamax dan juga pembelian Pertamax tidak menggunakan barcode. Untuk
antrian, Pertamina saat ini masih menunggu pengiriman bahan bakar yang
diprediksi akan tiba 2 sampai 3 hari ke depan.
“Karena seharusnya Pertamax tidak boleh antri atau disebut
pembelian karpet merah, maka kami di Mimika meminta penambahan kuota sesuai
dengan peralihan pertamax di Timika, kita tunggu 2 sampai 3 hari kapal akan
membawa stok minyak,” pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi