SALAM PAPUA (TIMIKA) – PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Keuskupan Timika melalui Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL) memberikan pelatihan keterampilan pertukangan kepada 20 pemuda Kamoro dari kampung binaan di wilayah Pesisir Selatan Kabupaten Mimika.

Para pemuda ini berasal dari Nayaro, Nawaripi, Koperapoka, Ayuka, dan Tipuka. Pelatihan berlangsung selama 10 hari, tanggal 5-15 November 2024, bertempat di Kompleks Keuskupan Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

“Keterampilan Pertukangan (Basic Constructions) merupakan salah satu kemampuan dasar yang diperlukan untuk mendukung percepatan pembangunan dan peningkatan ekonomi warga. Freeport melatih para pemuda dari lima kampung binaan agar mereka memiliki keterampilan dasar pertukangan,” ujar Senior Vice President (SVP) Sustainable Development PTFI, Nathan Kum.

Nathan mengatakan, pelatihan ini merupakan sesi kedua tahun 2024, sesi pertama telah berlangsung Juli lalu. Instruktur Carpenter dari Institute Pertambangan Nemangkawi (IPN) milik PTFI menjadi fasilitator dan mengajarkan berbagai keterampilan dasar seperti ilmu pertukangan, perbaikan listrik, dan membuat campuran semen bangunan.

“PTFI bersama Keuskupan Timika sangat mendukung anak muda Kamoro dari lima kampung binaan untuk meningkatkan keterampilan pertukangan. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini para peserta dapat terus mempraktikan ilmu yang didapatkan,” katanya.

Nathan menambahkan Freeport Indonesia terus berkomitmen dalam mendorong pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan keterampilan warga yang berdomisili di sekitar area operasi pertambangan semakin sejatera di masa depan.

Salah seorang pemuda Kamoro mewakili peserta pelatihan merasakan manfaat langsung atas ilmu yang diterima.

“Kegiatan pelatihan Carpenter ini sangat membantu kita, menambah ilmu. Dari apa yang kita tidak tahu, menjadi tahu bagaimana membangun rumah. Terima kasih kepada Institut Pertambangan Nemangkawi memberi pelatihan teori dan praktek,” kata Kelik Utauru, peserta pelatihan asal kampung Tipuka.

Kelik menceritakan dalam pelatihan keterampilan pertukangan, ia mendapat pembekalan teori di kelas dan praktek lapangan setiap hari.

“Termasuk diajarkan cara memasang besi rangka bangunan hingga cara menempel keramik di dinding yang awalnya kami tidak tahu (caranya). Mungkin di rumah kita bisa beli keramik dan pasang sendiri. Hal ini sangat membantu,” katanya.

Sementara Ketua Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL), Benyamin Meo yang juga sebagai perwakilan Keuskupan Timika berharap melalui pelatihan ini pemuda Kamoro dapat membangun kampungnya tanpa harus mencari tenaga ahli dari luar kampung bahkan luar Papua.

Editor: Jimmy