SALAM PAPUA (TIMIKA) - Tim Relawan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, Willem Wandik dan Aloysius Giyai (Wandik-Giyai) sampaikan klarifikasi atas kejadian aksi bakar ban bekas, di depan Sekretariat Pemenangan Wandik-Giyai, jalan Hasanudin, pada 15 November 2024.

Ketua Umum Relawan Wandik-Giyai Mimika, Awen Magai menyampaikan, bahwa Relawan 7 suku tidak punya masalah dengan persoalan pembayaran jasa kendaraan pengangkut massa kampanye. Namun, proses pembayaran tidak mungkin dilakukan dalam waktu satu hari, mengingat jumlah pemilik kendaraan sangat banyak dan harus didata dengan baik.

"Proses pembayaran jasa kendaraan ini tidak ada masalah, tapi karena salah paham makanya ada yang beraksi. Pembayaran juga tidak bisa dilakukan satu hari saja, karena kendaraan yang angkut massa itu sangat banyak dan mencapai ribuan, sehingga harusnya beri kesempatan untuk kami," ucap Awen.

Aksi puluhan warga yang menuntut pembayaran di Sekretariat, Jalan Hasanuddin menurut Awen merupakan dampak atas perbuatan oknum-oknum yang sengaja membuat isu untuk menjatuhkan Paslon Wandik-Giyai. Permainan oknum-oknum terkait, dikarenakan hingga saat ini elektabilitas kemenangan dominan ada pada Paslon Wandik-Giyai, ditambah lagi dengan banyaknya massa yang hadir saat kampanye akbar di pasar lama, pada 14 November 2024.

"Saya selaku Ketua Umum Tim Relawan Wandik-Giyai Mimika sampaikan, bahwa persoalan pembayaran ini aman-aman saja, tapi kemudian karena adanya isu, makanya terjadi seperti ini," kata Awen.

Karena itu mengimbau, agar kondisi ini tidak menjadikan isu yang melebar dan menjatuhkan Relawan  Paslon Wandik-Giyai.

"Hari ini juga pembayaran ini akan kami selesaikan," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan, Ketua Koalisi 1 Kampanye Wandik-Giyai Mimika, Parion Janampa sampaikan, bahwa aksi pembakaran ban bekas di depan Sekretariat Pemenangan Wandik-Giyai bukan karena adanya masalah pembayaran, akan tetapi semua terjadi akibat miskomunikasi.

Sekretariat Wandik-Giyai di Timika menurut Parion, ada di SP 5 dipimpin oleh Ketua Umum, Awen Magai. Sedangkan di Jalan Hasanuddin, yang didatangi massa merupakan sekretariat koalisi digunakan oleh dua Relawan, di bawah pimpinan Fredy Magai.

"Sebenarnya pembayaran jasa kendaraan ini bukan di sekretariat di Jalan Hasanuddin ini, tapi di SP 5. Proses pembayaran di sekretariat SP 5 sudah tuntas dilakukan, tetapi parahnya sudah terima bayaran di SP 5, tapi masih datang ke sekretariat di Jalan Hasanuddin, sehingga terjadi double dan penumpukan," kata Parion.

Sedangkan LO Partai Koalisi Paslon Wandik-Giyai, Engelberta menyampaikan, bahwa seharusnya setalah selsai kampanye, 14 November 2024, massa diarahkan ke sekretariat Relawan SP 5. Namun, kemudian ada orang yang sengaja arahkan massa ke sekretariat Koalisi di Hasanuddin, sehingga massapun berbondong-bondong.

Atas miskomunikasi ini, setalah dikoordinasikan, Calon Gubernur pun ambil kebijakan agar melakukan pembayaran bagi puluhan pemilik kendaraan, yang sudah terlanjur datang ke sekretariat Hasanudin. Pembayaran dilakukan, hingga yang tersisa adalah massa dari 9 koordinator wilayah, akan tetapi kemudian ada penambahan atau pendobelan data jasa kendaraan.

"Malam setelah kampanye itu sudah dibayarkan, tetapi kemudian sampai saat ini ada penambahan-penambahan yang muncul entah dari mana," kata Engelberta.

Urusan pembayaran sambungnya, telah dipercayakan kepada Ketua Koalisi Partai, Rizal Pata’dan. Pihaknya pun secepatnya akan koordinasi bersama Rizal Patad'an.

"Itu bukan salah partai-partai koalisi, tetapi Ketua Koalisi yang punya urusan pembayaran jasa kendaraan massa kampanye ini," tutupnya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi