SALAM PAPUA (TIMIKA) - Penjual daging babi di Pasar Sentral Timika, memperkirakan pada Bulan Desember nanti, harga perkilonya bisa mencapai Rp 300 ribu, akibat kelangkaan ternak babi saat ini. Sekarang ini, pemotongannya melewati karantina di tempat Pemotongan Hewan milik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika.

Hal ini dilakukan akibat masih adanya virus African Swine Fever (ASF) pada babi, sehingga sebelum pemotongan, daging babi melewati pemeriksaan terlebih dahulu. Salah seorang penjual di Pasar Baru Timika Yunus Sampe Kondorura mengatakan, saat ini penjualan daging babi harus melewati karantina di rumah pemotongan hewan milik Disnakkeswan.

“Sekarang babi susah. Kalaupun ada babi yang mau dijual pagi, sorenya kita harus bawa ke rumah potong untuk lakukan karantina atau pemeriksaan, sebelum nantinya dipotong guna mengantisipasi virus ASF,” ujarnya kepada Salampapua.com, Selasa (5/11/2024).

Ia menjelaskan, untuk harga daging babi perkilonya Rp 150 ribu, adapun yang dijual pertumpuk Rp 50 ribu. Pasalnya saat ini pembelian daging babi sangat menurun.

“Harga satu kilo itu Rp 150 ribu. Sekarang pendapatan kami sangat menurun, dari biasanya bisa menjual 15 ekor sekarang 1 ekorpun susah terjual. Pendapatan kita sekitar 80-90 persen turunnya,” ungkap Yunus.

Sama halnya seperti Yunus, Markus Nempa juga merasakan hal yang sama. Pasalnya saat ini untuk mendapatkan babipun para penjagal susah mendapatkannya, karena di Timika susah mendapatkan peternak babi.

“Peternak babi sudah susah di Timika, mereka trauma mau piara babi, masih takut virus ASF. Kita yang mau piara saja sekarang bibit babi sudah tidak ada. Kalau pun ada 1 bibit babi Rp 4 juta. Kita rugi juga kalau piara baru kena virus,” ucap Markus.

Ia mengungkapkan, sampai saat ini penjagal babi di Timika sisa 16 orang, yang tadinya bisa sampai 50 penjagal babi.

“Yang jualan daging babi juga sudah sedikit, 16 orang ini yang kita daftar di rumah pemotongan babi. Jadi kita jualannya bergantian,” ungkapnya.

Ia manambahkan, melihat dari kondisi saat ini, kemungkinan pada saat perayaan Natal di Bulan Desember nantinya daging babi bisa mencapai Rp 300 ribu perkilonya.

“Kita lihat kondisi saat ini, kemungkinan nanti Natal daging babi bisa Rp 300 ribu perkilo, itupun kalau ada babinya. Kalau tidak ada yah kita tidak jual babi,” tutup Markus.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi