SALAM PAPUA (TIMIKA) - PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Community Health Development PTFI bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika, telah melakukan riset kesehatan dasar di Kabupaten Mimika terutama wilayah pesisir dan pegunungan.

Hal ini diungkapkan Manager Community Health Development PTFI, Daniel Perwira saat mengikuti PKS Program Kampung Sehat YPMAK, yang dilakukan di Ruang Meeting Lantai 2 Kantor YPMAK Jalan Yos Sudarso, Kamis (15/11/2024).

Daniel mengatakan, PTFI bersama dengan Dinkes Kabupaten Mimika pada tahun 2021 melakukan riset kesehatan dasar. Dan pada riset dasar tersebut ditemukan 4 masalah kesehatan yang harus fokus dikerjakan.

“Sejak 2021 kami berkolaborasi bersama Dinkes Mimika untuk melakukan riset kesehatan di Mimika, dan kita temukan 4 masalah yang harus fokus kita kerjakan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, 4 rekomendasi utama yang ditemukan yaitu, pertama malaria yang masih menjadi masalah penyakit yang utama di wilayah Kabupaten Mimika, sebagaimana hampir seluruh di wilayah Papua, malaria masih isu utama khusus di Kabupaten Mimika.

“Untuk indeks parasit di Mimika masih di atas 40 persen, yang mungkin masih tertinggi di Indonesia. Banyak masalah yang timbul saat malaria salah satunya, anak-anak sekolah hilang waktu untuk belajar, karena harus beristirahat berobat. Sama halnya karyawan-karyawan ataupun pekerja-pekerja di bidang informal, banyak harus kehilangan jam kerja karena harus berobat dan harus beristirahat,” ujarnya.

Lanjutnya, permasalahan kedua yaitu isu masalah stunting, ternyata di Kabupaten Mimika angka stunting cukup tinggi dan banyak anak-anak dengan kondisi stunting, terutama di wilayah-wilayah kampung.

“Isu berkaitan dengan masalah gizi dan juga tumbuh kembang anak-anak terutama yang di usia bayi dan balita, membuat persoalan stunting ini jauh lebih kompleks dari hanya sekedar persoalan nutrisi dan gizi anak. Tapi kita juga harus melihat, bagaimana kondisi ibu hamil atau bahkan sampai kondisi remaja putri yang siap untuk masuk ke jenjang pernikahan itu harus kita perhatikan,” lanjut Daniel.

Kemudian isu ketiga kata Daniel, yaitu persoalan air bersih di Kabupaten Mimika, apabila masyarakat meminum air yang tidak layak bisa menimbulkan persoalan di kesehatan, seperti diare dan sebagainya jadi.

Sehingga PTFI bersama Dinkes juga sedang berusaha bagaimana menghadirkan akses yang lebih mudah, untuk masyarakat agar bisa memperoleh air bersih. Daniel menambahkan, isu keempat itu adalah pelayanan kesehatan, di mana akses kepada pelayanan kesehatan itu menjadi sesuatu yang penting bagi masyarakat.

Namun di sini, Dinkes Mimika dan PTFI lebih kepada pelayanan tentang institusi, bukan hanya Puskesmas ataupun Pustu, tapi bagaimana di kampung-kampung bisa ada institusi yang dapat membantu masyarakat lebih sadar tentang pelayanan kesehatan.

“Jadi kami berusaha ikut terlibat dan mendukung Pemkab Mimika dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan di Mimika. Sudah saatnya Pemkab Mimika bersama PTFI jalan bersama-sama, dalam meningkatkan kualitas Kabupaten Mimika,” pungkasnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi