SALAM PAPUA (TIMIKA) - Turnamen Klub Golf Rimba Irian (KGRI) Championship ke-19 tahun 2024 sukses digelar, dengan nuansa budaya lokal Kamoro, yang dilaksanakan di Lapangan Golf Kuala Kencana milik PT Freeport Indonesia (PTFI), Sabtu (30/11/1024).

Turnamen kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana dalam turnamen juga dilaksanakan dengan nuansa budaya lokal Kamoro, yang dipamerkan oleh Yayasan Maramowe binaan PTFI yang selama ini rutin melatih warga Kamoro membuat ukiran dan berlatih tarian.

Manager KGRI, Budi Darmawan mengatakan, KGRI Championship ke-19 ini merupakan agenda tahunan. Di mana turnamen ini dilakukan untuk mencari siapa yang terbaik. Pasalnya, KGRI Championship ke-19 ini dibatasi jumlah pesertanya. Sebelumnya peserta 128, namun untuk tahun ini dibatasi peserta hanya 90.

“Kali ini pesertanya 90 orang yang terdiri dari karyawan, kontraktor dan semua adalah member golf, dengan pembagian divisi man dan divisi ladies,” ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk tahun 2024 ini ada penambahan pemain junior. Sehingga dengan adanya championship ini, juga mengembangkan talent-talent golf di Mimika.

“Jadi dalam turnamen ini kita ambil 5 besar terbaik yang nantinya akan kita ikutkan dalam pertandingan nasional seperti PON” jelasnya.

Sementara itu Chief Referee, Rumadi, SE MSi AWP menjelaskan, 90 peserta yang ikut dibagi menjadi 30 grup, di mana 1 grup terdiri dari 3 orang. Dan terdapat 4 divisi, yaitu divisi A handicap 0 hingga 15, divisi B handicap 16 hingga 23, divisi C handicap 24 hingga 28 dan divisi ladies 0 hingga 36.

“Turnamen kali ini berbeda, sebab kali ini kita buka semacam Festival Kamoro, mulai dari Pangkur Sagu, Tarian Kamoro dan pameran budaya Kamoro lainnya. Jadi bapa ibunya bertanding, anak-anak mendapatkan hiburan dari Suku Kamoro,” jelas Rumadi.

Menurutnya, dalam pameran terdapat pahatan patung-patung yang bisa langsung dibeli. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengenalan seni dan budaya Kamoro, terutama kepada peserta luar negeri.

“Kita berharap dengan adanya turnamen ini bisa menghasilkan pemain muda Timika terbaik, karena kali ini kita punya pemain muda yang sangat berbakat. Kita berharap skornya bisa lebih tinggi dari tahun lalu,” ungkapnya.

Perlu diketahui, Yayasan Maramowe mempromosikan Budaya Kamoro menjadi tempat bernaung bagi kurang lebih 600 seniman dari Suku Kamoro, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Sejak 1996, yayasan ini bertumbuh bersama seniman Kamoro dengan mengusung visi “Mendukung Suku Kamoro dalam upaya pelestarian sebagian aspek Budaya Kamoro, memberdayakan para seniman agar terus berkreasi serta mempromosikan budaya warisan leluhur Kamoro."

 Penulis: Evita

Editor: Sianturi