SALAM PAPUA (TIMIKA) - Mama-mama yang merupakan orang asli Papua (OAP) di Pasar Sentral Timika, keluhkan lapak pedagang lain dan sepeda motor tukang ojek yang berjejer menutupi akses masuk ke lapak jualan mereka.
Lapak pedagang lain dan pangkalan ojek dinilai menghambat, sehingga tidak banyak masyarakat yang membeli jualan hasil kebun dari mama-mama OAP.
"Tolong pedagang-pedagang di bagian depan harus dibongkar dan ojek-ojek tidak boleh berjejeran di bagian depan. Jualan kami terhambat," ujar seorang Mama Papua.
Keluhan ini disampaikan langsung kepada Pj Bupati Mimika, Jhonatan Demme Tangdilintin, Kapolres Mimika, AKBP Billyandra Holdiario Budiman dan Dandim 1710/Mimika, Letkol Inf. M Slamet Wijaya saat bersama-sama memantau harga sembako di pasar milik pemerintah yang beralamat di Kelurahan Pasar Sentral, Selasa (18/3/2025).
Selain disampaikan lisan ke Pj Bupati Mimika, keluhan ini juga dituangkan dalam spanduk uang yang terbentang dalam bangunan blok khusus mama-mama OAP tersebut. Spanduk dimaksud bertuliskan, "Pemberitahuan kepada pedagang dan tukang ojek non Papua untuk segera membersihkan los dagangan milik mama-mama Suku Nduga, Moni, dan Amungme". Pemberitahuan inipun telah disampaikan ke kepala pasar, kepala pos penjaga pasar, kepala pedagang bagian retribusi dan pemerintah kelurahan.
Sementara itu Pj Bupati Mimika, Jhonatan Demme Tangdilintin menyatakan, bahwa keluhan itu harus ditanggapi dengan melihat kembali regulasi terkait pengelolaan pasar. Pengelola pasar tersebut sambungnya, harus update melapor keluhan-keluhan agar menghindari protes atau keluhan serupa.
"Kenyamanan pedagang dan pembeli harus diperhatikan supaya tidak menjadi masalah. Itu keluhan yang harus didengar dan dievaluasi," ujar Jhonatan.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi