SALAM PAPUA
(TIMIKA) - Waanal Brothers FC
(WBFC) sebuah club sepakbola asal Kabupaten Mimika yang didirikan Four Brothers
(Ray, Joe, Jason, Randy Manurung) yang lahir besar di Tembagapura, Kabupaten
Mimika.
Kedua orang tua Four
Brothers merupakan Pendeta yang menggembalakan sidang GPdI Kalvari di jalan SP
3 Timika.
Di bawah management
Four Brothers, WBFC mampu menjadi Jawara Liga 3 zona Papua 2023, yang kemudian
membawa Club ini mewakili Papua di seri Nasional bulan April tahun 2024 bersama
PERSIPANI Paniai.
Adapun tantangan ke
depan yang diharapi adalah menjuarai Liga 3 seri nasional dan naik ke liga 2
hingga liga 1. Seharusnya bukan hal yang sulit bagi WBFC untuk menembus liga 2
dan liga 1 jika dilihat dari persiapan dan sejarah berdirinya club tersebut,
namun yang paling dibutuhkan di sini adalah konsistensi.
WBFC memang baru
berumur 2 tahun dalam keikutsertaannya di Liga 3, namun club ini berdiri dengan
sejarah dan visi yang baik.
Tahun 2018, Ray
Manurung ditunjuk oleh Kemenpora sebagai manager team nasional (Timnas) pelajar
U-15 dan turnamen yang ikuti adalah IBER CUP Portugal. Dalam ajang tersebut
Timnas Pelajar mampu bersaing dan mendapatkan Juara 3 (kalah dari Spanyol).
Adapun para pemain waktu itu masih berumur 15 tahun sesuai dengan kategori dan
dilatih oleh Coach Aples Tecuari mantan pemain Timnas Indonesia.
Menjadi Juara 3
sebetulnya di luar prediksi dan tentunya menjadi kebanggaan karena turnamen
IBER CUP tersebut adalah turnamen besar EROPA yang biasanya selalu digelar juga
di Spanyol, Brasil dan Pertugal. Bahkan Christiano Ronaldo adalah jebolan
tournament tersebut. Tidak salah jika IBER Cup ini menjadi target Ray Manurung
dan Kemenpora.
Setelah pulang dari
Portugal, seperti biasanya para pemain kembali ke kampung halamannya
masing-masing. Four Brothers merasa bahwa anak-anak tersebut memiliki kualitas
bermain sepak bola yang baik dan sangat disayangkan jika mereka semua harus
kembali ke kampung halamannya lagi dan bermain bola sekedarnya. Four brothers
ingin agar anak-anak keluaran Timnas pelajar tersebut tetap berada di Kota besar dan bermain di
level yang lebih tinggi setiap tahunnya.
Untuk itu di tahun
2019, Fourbrothers pun kembali menghubungi semua orang tua dari para pemain
agar mengizinkan anak-anaknya bergabung dengan Club yang akan didirikan oleh
Four Brothers yakni Waanal Brothers FC. Atas persetujuan orang tua, maka
sebagian besar anak-anak kembali dan bergabung dengan Waanal Brothers FC
(WBFC).
Pada saat itu Ray, Joe,
Jason dan Randy melihat bahwa para pemain tidak bisa dibawa berlatih ke Kota
Timika karena fasilitas latihan dan lawan tanding yang sangat minim. Bandung
pun menjadi pilihan yang tepat untuk mendidik anak-anak WBFC yang waktu itu
masih berumur 15 tahun ke bawah karena banyak fasilitas lapangan dan juga lawan
tanding dengan level yang sama bahkan lebih tinggi.
Adapun anak-anak asal
Papua seperti Mikhael Tata, Adriano Manuri, Roben Pulanda, Marcello Buara,
Ricky Youwe, Desman Wakerwa, Dony Yoku dan Marsha Msen kembali bergabung ke
Bandung disusul rekan-rekannya yang lain yaitu Bahari (Bengkulu), Andryansa
(Makassar), Tabernacle (Jabar), Timin (Ternate) dan Sahrul (Aceh).
Tahun demi tahun
dilalui, WBFC terus berbenah dan melakukan seleksi pemain-pemain baru hingga
bergabungnya para pemain asal Papua lainnya seperti Sawori, Cosmas, Adriel dari
Jayapura, Elia dan Martin dari Timika serta pemain hasil seleksi lainnya
seperti Alvin dari Solo dan Afrizal dari Jepara.
Tahun 2022 WBFC pertama
kalinya ikut serta di Liga 3 zona Papua di bawah Pelatih Kepala Rochi Putiray.
Di tahun 2022, Liga 3 memang menjadi salah satu tolok ukur yang paling
beralasan untuk melihat sejauhmana hasil dari latihan yang sudah dilakuakn.
Melalui Liga 3 zona Papua, karir para pemain WBFC juga dimulai, walaupun tidak
dituntut tahun itu menjadi Juara Liga 3 namun WBFC tetap serius melakoninya.
Management WBFC juga
ingin mengajarkan kepada para pemainnya untuk menikmati jalannya sebuah proses
dalam mencapai keberhasilan. Untuk itu Liga 3 adalah dasarnya dan liga 2 serta
liga 1 menjadi target berikutnya. Memang pada tahun 2022 WBFC di Liga 3 Papua
hanya mampu berada di urutan ke 3. Namun dengan materi pemain rata-rata usia 18
dan 19 tahun itu adalah prestasi yang tetap membanggakan untuk management WBFC
bahkan waktu itu Adriano dan Martin belum bisa ikut serta karena masih berumur
17 tahun.
Kembali ke Bandung,
anak-anak WBFC tidak berhenti berlatih bahkan lebih keras lagi dibanding tahun
sebelumnya dalam mempersiapkan diri untuk kembali berlaga di Liga 3 Papua 2023.
Persiapan WBFC untuk
liga 3 Papua 2023 bisa dikatakan sangat serius. Management WBFC bersama pelatih
barunya Sahala Saragih yang ditunjuk untuk meramu tim WBFC menjadi Champions di
Liga 3 zona Papua 2023. Kombinasi pemain antara pemain muda dan senior yang
direkrut oleh Sahala membuat WBFC semakin kuat. Kepemimpinan para pemain senior
sepert Wahyu, Dwi, Sofian, Bubu, Gaus, Gofur, Dimas dan Lana sejak awal
diharapkan mampu memberikan sumbangsih dan membina adik-adiknya saat bertanding
di Liga 3 zona Papua.
Dalam 9 pertandingan,
WBFC mencatatkan diri tak terkalahkan oleh 9 tim lainnya yang mengikuti
kompetisi Liga 3 zona Papua 2023. Adriano dan Martin menjadi pemain termuda di
Liga 3 Papua 2023 tersebut yang berumur 18 tahun dan mendapatkan cukup banyak
kesempatan bermain bersama Ruben dan Bahari. Begitu juga dengan Marcello,
Timin, Cosmas, Andriansya, Adriel, Desman yang diberikan kesempatan untuk
bermain dan bahkan mereka mampu memberikan sumbangsih assist dan gol saat dipercayakan
bermain oleh Coach Sahala. Sangat terlihat kombinasi yang baik dan atmosfer
persaingan yang sehat di dalam tubuh WBFC hingga menghasilkan output yang baik
pula yaitu Juara Liga 3 zona Papua 2023.
WBFC di Liga 3 Papua
tahun ini tidak diperkuat capten team tahun lalu yaitu Mikhael Tat dan
Tabernacle. Mikhael saat ini sudah ditransfer dan bermain untuk Persebaya yang
sebelumnya juga bermain untuk arema Malang di Liga 1. Sementara Tabernacle
mengikuti proses seleksi dan dari 300 peserta dia lolos serta masuk ke dalam
tim utama St. Marrys Univ. Chelsea
Foundation sambil menimba ilmu secara formal degan jurusan sport management di
United Kingdom (Inggris). Beberapa pemain dari WBFC juga dalam perjalanannya
ada yang memutuskan untuk kembali ke Jayapura karena alasan keluarga dan saat
ini masih aktif bermain seperti Ricky Youwe di Persewar dan Sawori bermain
untuk pra PON Papua.
Menariknya lagi,
management WBFC mengarahkan semua pemainnya untuk tetap mengejar Pendidikan
Formal dan semua dibiayai oleh beasiswa dari WBFC.
Dibentuk juga akademi
WBFC U-11 dan U-14, dimana U-14 akan dijadawalkan kembali bertanding di IBER
CUP Portugal tahun depan.
Sudah jelas WBFC
bukanlah Club yang berorientasi pada uang ataupun bisnis. WBFC adalah Club yang
memprioritaskan pembentukan karakter para pemain bola asal Papua khususnya dan
nusantara pada umumnya sebagaimana WBFC juga berjalan dengan dasar Bhineka
Tunggal Ika, walaupun berbeda-beda tapi tetap satu.
Campione WBFC !!!
Menarik !