SALAM
PAPUA (TIMIKA) – Waanal Brothers FC (WBFC) Mimika, klub
sepakbola asal kampung Waa Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, bentukan
Four Brothers (Ray, Joe, Jason, Randy Manurung) yang merupakan Anak Gunung
Tembagapura (AGuTe), akan menjamu Labura Hebat FC asal Sumatera Utara, pada pertandingan
ketiga (MD3) di 32 Besar Liga 3 Nasional 2023/2024, yang akan diselenggarakan
di Stadion Wiradadaha Tasikmalaya, Jawa Barat, pukul 15.30 WIB atau 17.30 WIT, Rabu
(15/5/2024).
Pertandingan ini akan ditayangkan secara Langsung (Live) melalui Channel
YouTube PSSI TV.
Saat salampapua.com mewawancarai Board WBFC,
Rochi Putiray, dirinya mengungkapkan bahwa sejauh ini penampilan dan cara
bermain WBFC Mimika di Liga 3 Nasional sangat bagus dan menarik. Sudah ada
peningkatan 1 level dan selalu progres. Ini menjadi modal utama untuk bertanding
ke depan, di samping target utamanya WBFC Mimika lolos
ke Liga 2 Nasional.
Sementara Labura Hebat FC, menurut dia, bukan
tim yang jelek walaupun di pertandingan pertama di babak 32 besar kalah dari
Persipani Paniai tapi menang saat melawan PS Palembang.
Walaupun begitu, Legenda Sepakbola Indonesia
tahun 90-an yang di zamannya dikenal dengan gaya dan warna-warni rambutnya yang
unik ini mengatakan, kematangan dan konsistensi dalam pola bermain serta
solidnya para pemain WBFC
Mimika adalah sebuah keuntungan tersendiri, akan sulit dikalahkan oleh tim
lain. Untuk itu, dengan bermain bagus, menarik dan mendapat poin maksimal bagi
WBFC Mimika, tinggal menunggu waktu.
“Dengan tekad, motivasi, serta tim play antara
kedewasaan pemain-pemain senior dan tenaga muda pemain-pemain baru adalah kombinasi
yang sangat luar biasa, sehingga kemenangan itu tinggal menunggu waktu. Kita tinggal
berdoa bersama-sama agar WBFC Mimika menang,”
ujar Rochi kepada salampapua.com melalui sambungan telepon.
Sementara itu, menyikapi adanya kemungkinan
wasit berbuat curang, Rochi mengungkapkan hal semacam itu tergantung akhlak
manusianya saja, SDMnya saja. Artinya memang seperti itu standar wasit di
Indonesia, baik di Liga 1 hingga Liga 3 Nasional. Kepemimpinan wasit di
Indonesia ini yang membuat pemain menjadi emosi, brutal. Makanya Liga Indonesia
tidak bisa berkembang. Jadi untuk wasit di Indonesia sudah tidak ada
komentarnya lagi, memang sudah seperti itu adanya. Tinggal akhlaknya saja
bagaimana harus memimpin pertandingan dengan benar.
“Para prinsipnya di WBFC tidak pernah
mempermasalahkan wasit, mau curang atau jujur, sebab dari pak Manejer (Ray
Manurung, Red) selalu menanamkan bahwa
jangan pernah memprotes wasit, tapi tetap berjalan dengan kebenaran. Seandainya
wasit mau curangin kita, itu tidak pengaruh, WBFC tetap harus selalu bermain
dengan benar dan dengan kemampuan yang baik. Jadi kita tidak pernah takut
dengan situasi seperti itu,” tegasnya.
Dia pun berharap agar seluruh masyarakat di
Tanah Papua untuk selalu mendukung dan mendoakan duo Papua, WBFC Mimika dan
Persipani Paniai, yang sedang bertanding di Liga 3 Nasional agar mencapai hasil
yang terbaik.
“Dua tim sepakbola Papua yang saat ini berada
di Liga 3 Nasional, yang cukup disegani semua tim lawan, karena memiliki cara
bermain yang berbeda dan selalu punya hasil yang maksimal. Saya berharap
seluruh masyarakat Papua agar tetap mendukung dan optimis, kita percaya bahwa
tim Papua juga bisa berbuat banyak untuk Liga Indonesia,” tutupnya.
Penulis/Editor: Jimmy