SALAM
PAPUA (TIMIKA) - PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Mamberamo
mengajak masyarakat terlibat dalam rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS),
salah satunya melalui pelatihan tentang pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek)
pemeliharaan DAS.
“Implementasi kegiatan Rehabilitasi DAS yang
dilakukan PTFI dimulai dari kegiatan penanaman hingga pemeliharaan tanaman,
termasuk kegiatan Bimtek ini. Harapan kami masyarakat yang tergabung dalam
kelompok-kelompok penanaman dapat memahami teknis dalam penanaman dan pemeliharaan
sehingga Rehabilitasi DAS bisa berhasil,” kata Vice President Environmental
PTFI, Gesang Setyadi.
Dalam rilis yang diterima salampapua.com,
dijelaskan bahwa kegiatan Bimtek P2 ini berlangsung di area rehabilitasi DAS
Kusu Kusu Bonggrang, Kampung Nambom, Distrik Kemtuk di Kabupaten Jayapura,
Papua, Sabtu (13/7/2024) lalu.
Ini merupakan lokasi penanaman tahun 2022
dengan luas kawasan mencapai 594 ha. BPDAS Mamberamo memberikan materi bimtek
monitoring pelaksanaan pemeliharaan tanaman meliputi evaluasi program kerja
Masyarakat Peduli Api (MPA) yang telah dibentuk oleh PTFI bersama Dinas
Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua.
"Selain itu, dilakukan juga monitoring
pertumbuhan tanaman dengan menggunakan drone, monitoring Geotagging tanaman dan
uji petik presentase tumbuh tanaman," kata Gesang.
Rehabilitasi
DAS
Gesang menjelaskan kegiatan rehabilitasi DAS
bertujuan untuk memulihkan dan menjaga kawasan hutan sebagai penyangga
kehidupan. Dalam jangka panjang, kegiatan ini juga untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat setempat melalui tanaman buah-buahan yang ditanam, yang dapat
memberikan nilai ekonomis bagi mereka.
Sementara Kepala Balai Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai (BPDAS) Mamberamo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
(KLHK), Irwan Valentinus Sihotang mengatakan bahwa penanaman dalam rangka
rehabilitasi Daerah Aliran Sungai merupakan kewajiban PTFI yang mendapat Izin
Pinjam Pakai Kawasan Hutan atau (IPPKH) untuk kegiatan penambangan operasi dan
produksi dan fasilitas pendukungnya.
“Pohon-pohon yang ditanam sudah 90 persen
berhasil. Bahkan Freeport dan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi
Papua berhasil membentuk kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA),” kata Irwan.
Editor: Jimmy