SALAM PAPUA (TIMIKA)- Penyakit asam lambung adalah
salah satu penyakit yang banyak ditemui pada masyarakat indonesia. tidak hanya
pada remaja, namun juga pada seseorang yang telah mencapai usia dewasa hingga
lansia.
Gejala penyakit asam lambung yang muncul pada tubuh
seseorang antara lain adalah timbulnya rasa nyeri ulu hati (heartburn), sensasi
panas atau perih di dada hingga kerongkongan, termasuk rasa pahit dan asam yang
muncul di pangkal tenggorokan.
Pada beberapa kasus asam lambung yang masuk ke tahap
parah, maka penderita akan mengalami
kesulitan dalam menelan makanan. Melihat kondisi tersebut, maka penting bagi
kita untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan atau mengetahui cara
meringankan gejala asam lambung.
Makanan Penurun Asam Lambung.
Berikut ini adalah
beberapa makanan yang berfungsi untuk menurunkan gejala asam lambung,
diantaranya adalah:
1. Sayuran. Seperti brokoli, asparagus, kembang kol,
kentang, mentimun, dan sayuran berdaun hijau lainnya.
2. Jahe. Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dipercaya
dapat menjadi pengobatan alami penyakit asam lambung, sakit maag, maupun
masalah pencernaan lainnya.
3. Pisang. Beberapa buah non-sitrus seperti pisang merupakan
makanan yang baik untuk penderita asam lambung, karena menjadi buah penurun
asam lambung
4. Putih Telur. Selain sehat, putih telur merupakan pilihan
makanan yang bagus untuk penderita asam lambung. Namun tidak untuk kuning
telur, hal ini dikarenakan kuning telur mengandung lemak cukup tinggi dan dapat
memicu gejala refluks asam lambung.
5. Yoghurt. Terkadang penderita asam lambung menghindari
konsumsi yoghurt karena ditakutkan akan memperparah keadaan, namun yoghurt
justru memiliki efek yang baik untuk penderita asam lambung karena sudah
difermentasi.
Dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan penurun asam
lambung di atas, diharapkan dapat memberikan informasi dan membantu
masyarakat untuk menurunkan asam lambung
yang diderita.
Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat
apabila mengalami gejala asam lambung, agar bisa segera mendapatkan penanganan
secara cepat dan tepat. (kemenkes.go.id)
Editor: Sianturi