SALAM PAPUA (TIMIKA) – Calon Bupati Mimika Johannes
Rettob menyinggung berbagai kendala sekaligus solusi pembangunan dan perbaikan
ekonomi di daerahnya, ketika berbicara di forum Nation Building Conference
(NBC) 2024: Beyond Tomorrow, Shaping Indonesia’s Future 5.0.
Mantan Plt Bupati Mimika ini menyebut, salah satu persoalan
di Mimika dan Papua secara umum adalah menyangkut disparitas harga barang. Hal
ini antaralain disebabkan ketergantungan distribusi barang dari luar Papua.
“Kita sangat bergantung pada distribusi dari luar Papua,
karena semua industri ada di Pulau Jawa,” ujar John dalam rilis yang diterima Salampapua.com,
Sabtu (9/11/2024).
Ia berharap, ke depan industri-industri harus dikembangkan
dan dipusatkan di Papua secara khusus di Mimika agar dapat mengentaskan
disparitas harga. Dengan begitu pendekatan harga bisa dijangkau lebih murah dan
merata.
“Karena memang itu menjadi salah satu persoalan pembangunan
di Papua, termasuk secara khusus di Mimika. Industri harus kita kembangkan
untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” katanya.
Di samping itu, kendala lain menyangkut peraturan-peraturan
pemerintah pusat yang justru menyulitkan akselerasi kemajuan pembangunan dan
ekonomi di daerah. Karena itu, kata dia, perlu diselaraskan agar benar-benar
sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah.
“Saya banyak melihat peraturan pemerintah pusat itu berkaca
pada Pulau Jawa. Aturan ini tidak melihat secara dekat kami yang di Papua. Ini
termasuk hal yang turut menghambat kami,” ucapnya.
Menurut John, potensi pariwisata, perikanan, peternakan
hingga pertanian cukup besar di Kabupaten Mimika. Akan tetapi, hingga kini
Mimika punya angka kemiskinan cukup tinggi.
“Ibarat kita hidup di lumbung padi, mati kelaparan. Kita
juga punya angka pengangguran cukup tinggi. Sementara IPM masih cukup rendah,
kesehatan dan pendidikan masih perlu diperbaiki,” lanjutnya.
Menurutnya, pemerintah perlu banyak mengintervensi berbagai
persoalan, bagaimana kepala daerah dituntut punya inovasi dan berkolaborasi
dengan meng-guidance pemerintah pusat, untuk bersama-sama melihat masyarakat
Mimika dan Papua yang sedang sulit.
“Saya perlu tegaskan bahwa Papua itu aman, Papua itu damai,
dan Papua itu sangat indah. Mari kita sama-sama datang melihat Papua,”
imbuhnya.
NBC 2024 dibuka oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani. Dia
menekankan pentingnya persatuan berasaskan Pancasila. Termasuk dalam hal para
pemangku kepentingan lintas sektor, guna mendorong kolaborasi dalam mewujudkan
visi Indonesia Emas 2045.
Acara ini diinisiasi oleh Relawan Pemimpin Indonesia (RAPI)
dan Satu Cerita Untuk Indonesia (SCUI), barisan pendukung Prabowo-Gibran di
Pilpres 2024.
“Dalam ingatakan kami, menjelang februari 2024, teman-teman
RAPI mendeklarasikan diri untuk berjuang bersama Prabowo-Gibran. Perjuangan itu
sekarang sudah sampai pada tujuannya. Dimana Prabowo-Gibran sudah dilantik
menjadi Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober yang lalu,” kata politisi Partai
Gerindra itu.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi