SALAM PAPUA (TIMIKA) - Terhitung sejak Januari hingga saat ini, Puskesmas Mimika Timur (Miktim) mencatat adanya temuan 88 kasus Tuberkulosis atau TB.

Kepala Puskesmas Miktim, Onna Bunga menyampaikan, bahwa kasus TB masih tinggi, karena masih banyak pasien yang belum patuh minum obat. Padahal, setiap orang atau pasien yang dinyatakan reaktif harusnya minum obat berkelanjutan.

"Itu karena banyak yang tidak patuh minum obat. Biasanya ada yang sudah rasa badannya enak, langsung putus minum obat. Tapi kalau drop lagi, baru datang kembali ke Puskesmas ambil obat. Kalau begitu, berarti harus minum obat dari awal lagi," kata Onna, Kamis (7/11/2024).

Dari 88 pasien tersebut, 82 diantaranya sementara jalani pengobatan dengan pantauan tim. 6 orang yang menolak untuk diobati dan dua lainnya merupakan TB Resistan Obat (RO) yang harusnya minum obat selama dua tahun, tetapi tidak konsisten, sehingga putus obat.

Akibatnya, orang lain yang satu lingkup kerja dengan dua pasien tersebut harus di-screening untuk mengantisipasi adanya penularan atau terpapar. Dua orang tersebut secepatnya akan diambil dahaknya untuk Tes Cepat Molekuler (TCM). Dengan dengan demikian, jika hasilnya tetap positif, maka wajib diberikan obat dan dipantau.

"Jadi untuk dua orang itu harus kami pantau, dan rekan-rekan kerjanya harus di-screening. Dua orang itu juga bukan warga Miktim, tapi bekerja di wilayah Miktim dan wajib ditangani Puskesmas Miktim," katanya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi