SALAM PAPUA (TIMIKA)- Mulia atau dikenal juga dengan
sebutan Kota Mulia adalah sebuah distrik yang juga merupakan pusat pemerintahan
atau ibu kota dari Kabupaten Puncak Jaya, di Provinsi Papua Tengah, Indonesia.
Distrik Mulia menjadi ibukota kabupaten di Indonesia terdingin, yang berada di
ketinggian 2.448 meter di atas permukaan laut. Kota Mulia adalah satu-satunya
daerah berpenghuni yang ketinggiannya dikelilingi pegunungan Jaya Wijaya atau
Puncak Jaya.
Geografi
Distrik Mulia menjadi daerah berpenghuni di Indonesia yang
ketinggiannya dikelilingi pegunungan Jaya Wijaya atau Puncak Jaya. Pegunungan
Puncak Jaya sendiri adalah puncak tertinggi di Indonesia dengan ketinggian
mencapai 4.884 mdpl. Suhu udara siang hari di Mulia bisa mencapai 15 derajat
celsius. Sedangkankan pada malam hari suhu bisa mencapai 9 derajat celsius.
Perumahan
Curah hujan di Kota Mulia hampir terjadi sepanjang tahun.
Sebagian besar warga di Kota Mulia tinggal di Honai, sebuah rumah adat Papua
yang hangat, tanpa jendela, sehingga udara dingin tidak mudah masuk ke dalam
rumah terutama saat malam hari. Sedangkan rumah berdinding semen biasanya hanya
digunakan untuk gedung perkantoran seperti kantor desa, puskesmas, dan sekolah
serta pelayanan sosial lainnya.
Demografi
Penduduk
Pada tahun 2021, jumlah penduduk distrik Mulia sebanyak
35.884 jiwa, dengan kepadatan 1.435 jiwa/km². Sementara suku asli yang berada
di Puncak Jaya ialah suku Lani, kemudian Damal, Dawa, Wano, Nduga, dan Suku
Turu. Dan beberapa suku pendatang lainnya dari daerah lain di Indonesia.
Agama
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, DUKCAPIL tahun
2021, mayoritas penduduk distrik Mulia memeluk agama Kekristenan. Adapaun
persentasi penduduk distrik Mulia berdasarkan agama yang dianut ialah Kristen
95,19% dimana Protestan 93,09% dan Katolik 2,10%. Sebagian lagi beragama Islam
yakni 4,79%, Hindu 0,01% dan Budha 0,01%.
Transportasi
Di Kota Mulia ada sebuah bandar udara kecil, yakni Bandar
Udara Mulia untuk pesawat ukuran kecil. Pesawat tersebut melayani penerbangan
ke Jayapura dengan waktu tempuh sekitar satu jam. (Wikipedia)
Editor: Sianturi