SALAM PAPUA (DOGIYAI) – Pasangan Calon Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Nawipa-Deinas Geley (atau biasa
dikenal dengan sebutan MeGe), menggelar kampanye akbar di lapangan Iyobii Goo
Mowanemani, Kabupaten Dogiyai, Selasa (19/11/2024).
Tampak pada kampanye akbar Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Nomor
Urut 3 yang dipusatkan di Dogiyai ini dihadiri perwakilan dari partai politik
(Parpol) pendukung PDI Perjuangan, PAN, PBB, PPP dan PKN, serta para relawan
dan masyarakat yang membludak penuh antusiasme yang datang dari Paniai, Deiyai,
Dogiyai, dan Nabire, yang merupakan masyarakat Meepago, yang mengenakan pakaian
adat dan kaos putih bergambar Meki Nawipa dan Deinas Geley.
Secara khusus, masyarakat Dogiyai sebagai tuan rumah, juga tampak
berbondong-bondong turun dan tumpah ruah memenuhi lapangan tempat digelarnya kampanye
akbar tersebut, dan bahkan hingga di luar lapangan, untuk melihat dan mendengar
secara langsung suara calon pemimpin Papua Tengah yang pro-rakyat, Meki Nawipa
dan Deinas Geley yang hadir langsung pada kampanye tersebut.
Ketua Relawan MeGe di Kabupaten Dogiyai, Nus Tebai
mengungkapkan bahwa kampanye tersebut untuk mendekatkan Paslon MeGe dengan
masyarakat di Papua Tengah, khususnya masyarakat Meepago di Paniai, Deiyai,
Dogiyai dan Nabire.
Dia pun menegaskan bahwa daerahnya telah berkomitmen untuk “ikat”
(bungkus dalam sistem Noken) bagi Paslon Meki Nawipa dan Deinas Geley.
“Saya tunggu tanggal 27 November besok ini, harus ikat untuk
kalian punya anak Meki Nawipa ini. Kalau bukan dia siapa lagi, kalau bukan
sekarang kapan lagi?” tegasnya.
Sementara perwakilan dari komunitas Bunani, Simson Mote
mengatakan, hanya Meki Nawipa yang memperhatikan adat dan budaya selama lima
tahun saat menjadi Bupati Paniai, sebab Meki Nawipa mampu mendatangi komunitas
Bunani tersebut sambil memberikan dukungan guna mengembangkan keterampilan yang
dimiliki masyarakat.
“Hanya Meki Nawipa yang mampu. Kita dukung dia pimpin Papua
Tengah,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Deinas Geley sebagai calon
Gubernur mengajak semua yang hadir untuk mengangkat tangan sebagai tanda rasa
syukur kepada Tuhan atas semua hal yang terjadi.
“Mari kita semua angkat tangan ke atas dan bersyukur kepada
Tuhan, karena Tuhanlah yang harus diutamakan dalam proses yang sedang dan akan
terjadi ke depan hingga terpilih pemimpin untuk Papua Tengah yang takut Tuhan,”
ujarnya.
Penulis/Editor: Jimmy