SALAM PAPUA (TIMIKA) - Atasi permasalahan kesehatan di Mimika, Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Maximus Tipagau-Peggi Patrisia Pattipi (MP3), akan mendatanbkan tenaga kesehatan dari Malaysia. Hal ini diungkapkan Paslon MP3 pada debat kedua yang diselengarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika di GOR Futsal, Rabu (19/11/2024).

Dalam penyampaian visi misi, Paslon nomor urut 2 menjanjikan akan mendatangkan tenaga medis langsung dari Malaysia, untuk membantu warga Mimika meningkatkan kesehatan.

Dalam penyampaian visi misinya juga Paslon MP3 mengatakan, setelah melakukan pendataan di Mimika kurang lebih 60 persen anak muda OAP belum mendapat kesempatan kerja. Begitupun dengan rumah layak huni, sehingga Maximus berjanji akan melakukan rehab rumah.

“Kami akan datangkan tenaga medis yang ahli di bidangnya, dokter spesialis dari Malaysia, yang memahami Bahasa Indonesia, agar bisa membantu warga Mimika, dalam meningkatkan pengetahuan medis,” ujar Maximus

Maximus juga menjanjikan pendidikan gratis, dan makan gratis bagi anak-anak sesuai dengan imbauan dari Pemerintah Pusat, namun pastinya akan lebih dulu dilakukan evaluasi Pendidikan.

“Untuk itu MP3 sangat berkomitmen dengan kesehatan, akan evaluasi kebijakan pendidikan yang nantinya akan menjadi tolak ukur. Kamipun akan berusaha untuk membangun Balai Latihan Kerja, agar para Pencaker Mimika bisa bersaing di dunia kerja,” tegasnya. 

Sementara itu, Peggi Patrisia Pattipi mengatakan, MP3 juga akan fokus pada penurunan angka stunting. Sebab di Mimika angka stunting cukup tinggi.

“Kami juga bukan hanya fokus pada peningkatakan infrastruktur, pendidikan saja tetapi peningkatan SDM guru, dan juga tenaga kesehatan. Untuk itu, kami berkeinginan ingin mendatangkan tenaga kesehatan dari Malaysia ke Mimika, untuk membantu masyarakat Mimika,“ungkapnya.

Pegi juga mmenambahkan jika MP3 terpilih, birokrasi akan ditata kembali bahkan akan ada pembatasan perjalanan dinas yang tidak jelas, agar anggaran bisa dimanfaatkan untk sektor lain.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi