SALAM PAPUA (TIMIKA) - Masyarakat Mimika diminta
untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, supaya membasmi jentik, serta giat
melakukan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur). Kepala Seksi Pengendalian
Penyakit Menular (P2M) Dinkes Mimika, Kamaludin menyampaikan, bahwa hingga
September 2024, jumlah kasus malaria di Timika mencapai 108.436.
"Hingga September, jumlah pemeriksaan malaria sebanyak
385.018 orang, dengan jumlah kasus sebanyak 108.436 orang. Memang jumlah
itu turun dari tahun sebelumnya, tapi harus terus diperangi dengan tetap
menjaga kebersihan lingkungan. 3M itu harus rutin," ujar Kamaludin, Selasa
(12/11/2024).
Penurunan kasus dan pencegahan malaria menurutnya, bukan
hanya menjadi tanggungjawab Dinkes, akan tetapi harus dimulai dari masyarakat
itu sendiri.
Tingginya jumlah kasus malaria sambungnya, dikarenakan
masih banyaknya masyarakat yang tidak patuh minum obat, sehingga mudah kambuh.
Padahal setiap jenis obat yang diberikan telah dianjurkan agar minum hingga
tuntas.
"Itu karena masih banyak orang yang kalau minum obat
tidak tuntas, dalam artian begitu demamnya redah, maka langsung berhenti minum
obatnya. Padahal harusnya diminum sampai habis dan sesuai jam yang ditentukan
dokter," jelasnya.
Sementara itu, pada Januari-Juni ditemukan 6 kasus DBD, akan
tetapi mulai Juli hingga November menurun hanya 1 kasus.
"Memang sejak Januari ke Juni itu ada 6, tapi sampai
saat ini sudah kurang dan hanya 1 kasus saja," katanya.
Aktivitas nyamuk DBD menurutnya, lebih aktif saat musim
hujan, sehingga kemungkinan angka kasus akan lebih banyak. Sebab, nyamuk
DBD lebih banyak berkembang biak pada air yang bersih, seperti bak mandi
dan yang lainnya.
"Malaria dan DBD ini kuncinya ada di Masyarakat. Kalau
masyarakat tidak peduli, berarti kasusnya terus banyak," tutupnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi