SALAM PAPUA (JAKARTA)- Orang yang memiliki diabetes,
biasanya akan mengalami peningkatan kadar gula darah yang terjadi di pagi hari.
Rasa haus dan sering buang air kecil, termasuk tanda peringatan gejalanya pada
pengidap diabetes yang sudah diketahui.
Namun, banyak juga gejala awal diabetes yang tidak terlalu
tampak atau bahkan tidak ada sama sekali. Tak heran kalau ini sering disebut
sebagai "pembunuh diam-diam". Oleh sebab itu, kenali gejala gula
darah tinggi yang muncul saat bangun tidur di bawah ini.
Gejala Gula Darah Tinggi Saat Bangun Tidur di Pagi Hari
Mengutip situs WebMD, berikut adalah tanda gula darah tinggi
yang muncul saat bangun tidur: Akan merasa sangat haus (polidipsia),
meningkatnya rasa lapar, sering buang air kecil, penglihatan kabur, kepala
berdenyut, mudah tersinggung.
Kenapa Gula Darah Tinggi saat Bangun Tidur?
Menurut American Diabetes Association (ADA), penyebab utama
kadar gula darah tinggi di saat bagun tidur di pagi hari adalah fenomena fajar,
menurunnya kadar insulin. Kemungkinan penyebab ketiga dikenal sebagai efek
Somogyi. Namun, penyebab ini jauh lebih jarang. Berikut adalah penjelasan
mengenai penyebab gula darah tinggi di pagi hari:
1. Fenomena Fajar
Fenomena fajar terjadi karena diabetes mengganggu kemampuan
tubuh dalam merespons perubahan hormon normal yang terjadi pada dini hari. Saat
dini hari, hormon (termasuk kortisol) dan hormon pertumbuhan, akan
menginformasikan pada hati untuk meningkatkan produksi glukosa (yang
menyediakan energi yang membantu kita bangun).
Sinyal tersebut memicu sel beta di pankreas untuk melepaskan
insulin, supaya menjaga kadar glukosa darah bisa terkendali. Antara pukul 3
pagi dan 8 pagi, tubuh akan melepaskan hormon yang dirancang untuk meningkatkan
gula darah. Kemudian memberi kita energi untuk memulai hari saat bangun bangun
tidur.
Ini juga terjadi di pengidap diabetes ataupun tidak. Jika
tidak, normalnya tubuh akan memproduksi lebih banyak insulin, yang memungkinkan
sel-sel menggunakan gula darah untuk energi. Tapi jika seseorang memiliki
diabetes, ia mungkin tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup. Bahkan ia
juga mungkin terlalu resisten terhadap insulin untuk melawan peningkatan
glukosa darah.
Hal tersebut mengakibatkan kadar gula mungkin meningkat saat
bangun tidur. Fenomena fajar ini tidak membedakan antara jenis diabetes, baik
itu diabetes tipe 1 atau tipe 2 juga mengalaminya.
2. Insulin yang Menurun
Insulin yang turun atau terlalu rendah di malam hari, akan
membuat glukosa darah akan naik. Alasan penurunan insulin pada setiap orang
bisa beda-beda.
3. Efek Somogyi
Efek Somogyi pertama kali dideskripsikan oleh seorang ahli
kimia bernama Michael Somogyi, PhD pada tahun 1930-an. Efek Somogyi merupakan
respons tubuh terhadap kadar glukosa darah rendah (hipoglikemia) pada malam
hari.
Misal, jika melewatkan makan malam atau mengkonsumsi terlalu
banyak insulin setelah makan malam. Kadar glukosa darah mungkin turun terlalu
rendah pada malam hari. Pasalnya, tubuh memproduksi lebih banyak glukosa untuk
mengimbanginya. Oleh sebab itu, seseorang akan bangun dengan kadar glukosa
darah tinggi.
Seseorang yang terkena diabetes, ada kemungkinan besar akan
mengalami fenomena fajar di beberapa titik. Saat tidur lonjakan gula darah bisa
membuat seseorang merasa tidak enak badan di pagi hari. Namun seiring waktu,
fenomena fajar juga bisa meningkatkan risiko komplikasi diabetes yang lebih
serius. (detikHealth)
Editor: Sianturi