SALAM PAPUA (TIMIKA) - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa
Mimika (Ipmami) melakukan demo di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Mimika Jalan
Poros SP2-SP5, Kamis (9/1/2025).
Dalam tuntutan tersebut para mahasiswa yang tergabung dalam
Ipmami menuntut “Kami Mendesak Pemerintah Kabupaten Mimika Agar Proses
Pemberian Beasiswa Dilakukan Dengan Transparan dan Konsisten. Semua Mahasiswa
Asal Mimika Yang Memenuhi Syarat Harus Mendapatkan Kesempatan yang Sama Tanpa
Diskriminasi.”
Ketua Ipmami Manado, Roby Magal mengatakan, sejak Bulan Juni
2024 Ipmami telah memasukkan data semua nama mahasiswa Mimika yang melakukan
studi di luar Kota, seperti di Manado, Jayapura, Manokwari, dan se-Jawa Bali
pada staf Disdik Mimika. Namun sampai saat ini, tidak ada pemberitahuan lebih
lanjut terkait pemberian beasiswa.
“Kami sudah masukkan data dari Bulan Juni, tapi sampai saat
ini tidak ada tindak lanjutnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Pemkab telah mengeluarkan nama-nama penerima
beasiswa, namun nama tersebut tidak sesuai data yang diberikan Ipmami, bahkan
dalam penerima beasiswa hanya mengakomodir 231 mahasiswa dan data tersebut
seperti data manipulasi.
“Data yang Pemkab keluarkan tidak sesuai. 231 nama-nama ini
dari mana? Kita lihat juga bahkan tidak ada Amungme dan Kamoro, jangan Pemkab
manipulasi data,” ungkapnya.
Dirinya meminta kepada Pemkab Mimika harus transparan dalam
pemberian beasiswa, memberikan beasiswa harus tepat sasaran.
“Kita harus ketemu, kita minta nama-nama yang kita kasih
masuk itu yang diberikan beasiswa. Kami ini anak-anak Mimika yang orang tua
tidak berkecukupan,“ tegasnya.
Selanjutnya, Ketua Ipmami Jayapura, Banianus juga
menegaskan, Pemkab tidak boleh melakukan sinkronisasi data dengan YPMAK. Sebab
apa yang diterima dari YPMAK merupakan hak dari mereka yang terkena dampak
PTFI.
“Saya minta Pemkab lebih transparan kenapa bisa nama-nama
kami tidak ada dalam pemberian beasiswa. Sebelumnya dari SDM ribuan mahasiswa
dapat beasiswa. Kemudian Pemkab juga tidak boleh lakukan sinkronisasi data,”
pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SD pada Disdik Mimika,
Stanislaus Layan saat menerima aspirasi mengatakan, dirinya hanya bisa menerima
aspirasi, sebab pimpinan tidak ada di tempat. Selanjutnya aspiasi akan ia
teruskan ke pimpinan.
“Saya hanya Kabid SD, jadi hari ini saya terima aspirasi,
selanjutnya saya teruskan ke impinan. Karena saya tidak mengerti juga soal
pembagian beasiswa ini,” ucapnya.
Editor: Sianturi