SALAM PAPUA (TIMIKA) - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia, melakukan kunjungan ke salah satu mitra SMA Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) Teruna Bakti Waena, Kota Jayapura, Senin (10/2/2025).

Kunjungan ini sebagai program kerja sama pembinaan pelajar penerima beasiswa. Kunjungan dilakukan oleh Wakil Direktur Bidang Perencanaan Program YPMAK, Feri Magai Uamang didampingi Wakil Direktur Bidang Pemantauan dan Evaluasi Program, Hendhaotje Watory, serta Kepala Divisi Deputy Program dan Pjs, Billy Korwa.

Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Sekolah SMA YPPK Teruna Bakti, Cornelia Ragainaga, dan juga guru pendamping pembina pelajar penerima beasiswa, Leonila Rahandity.

Wakil Direktur Bidang Pemantauan dan Evaluasi Program, Hendhaotje Watory mengatakan, pertemuan ini untuk memperkenalkan kepengurusan baru dari YPMAK dan juga membahas bagaimana kelanjutan dari program kerja sama ini. 

Pasalnya, selama ini pengiriman pelajar penerima beasiswa YPMAK lebih banyak dikirim belajar ke SMA di Manado dan di Pulau Jawa.

“Namun pada 2023 lalu dikirim pula pelajar belajar ke SMA di Papua dan SMA Teruna Bakti menjadi salah satu yang menjadi mitra. Pendidikan utama, bagaimana meningkatkan karakter dan mental anak anak selama belajar mandiri serta adaptasi dengan lingkungannya,” ujarnya pada rilis yang diterima Salampapua.com, Selasa (11/2/2025).

Dikatakan, pihaknya pertama kali mengirimkan pelajar sebanyak 38 anak dari Timika ke SMA Teruna Bakti pada 2023 lalu, dan kini hanya sebanyak sembilan pelajar yang bersekolah terdiri dari tiga perempuan dan enam laki-laki, sementara yang lainnya pindah ke SMA Advent Doyo Baru, Kabupaten Jayapura.

“Kami tertarik kerja sama dengan mitra SMA Teruna Bakti, karena salah satu sekolah unggulan dan tertua serta melahirkan banyak pemimpin Papua,” jelas Watory.

Pihak YPMAK sendiri sangat berharap agar para pelajar yang didik di sekolah Teruna Bhakti, bisa memperoleh pendidikan akademik yang baik agar punya karakter yang kuat, dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi.

Sementara itu Kepala Sekolah SMA YPPK Teruna Bakti, Cornelia Ragainaga mengatakan, kendala awal dalam program mitra dengan YPMAK sebenarnya kurangnya sosialisasi. 

Namun dia berharap ke depan, program dengan mitra YPMAK bisa berlanjut. Karena dalam pendidikan yang dilakukan di sekolah terutama program pendidikan Bahasa Inggris, Jerman dan Jepang. Apalagi lanjut dia, dalam program bahasa Jepang ada murid-murid didikannya punya peluang ke Jepang.

“Oleh karena itu kami bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi Uncen, untuk membina dan meningkatkan kemampun membuat karya tulis saat mereka duduk di Kelas XII menjelang penamatan studi,” ucapnya.

Bahkan anak-anak membutuhkan pendampingan dalam membuat model pelaporan dalam keuangan, agar bisa memahami pelaporan dari YPMAK. Pada pertemuan juga, YPMAK datang dengan tim keuangan sehingga bisa mendampingi dan melakukan monitoring, soal pelaporan setiap anak di sekolah.

Hal senada juga dikatakan guru pendamping dan pembina, Leonila Rahandity yang juga mengurus asrama bagi para pelajar penerima bea siswa YPMAK, kini tempat penginapan mereka sudah aman dan tanpa ada kendala.

Salah seorang murid yang belajar dan tinggal di Asrama milik SMA Teruna Bhakti yang kini duduk di kelas XI, Kerinus Kelabetme mengatakan, sangat bersyukur mendapat beasiswa dan bisa tinggal dengan aman tanpa kendala.  

“Semuanya sudah terpenuhi meski tanpa orang tua di sini, dan rasa aman membuatnya konsentrasi untuk belajar,” kata Kelabetme, yang hobbinya bermain sepak bola.

Begitupula dengan siswi kelas XI Ema Belauw juga mengaku senang, dan sudah merasa aman belajar di asrama putri didampingi suster/biarawati. 

“Saya memang alumni Sekolah Asrama Papua di Timika yang semuanya tersedia dan sekarang di sini harus mandiri,” ungkapnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi