SALAM PAPUA (TIMIKA)- Hampir setiap orang pernah mengalami sensasi menggelitik bagaikan ditusuk-tusuk jarum yang datang tiba-tiba di satu bagian tubuh atau badan, seperti tangan atau kaki. Sensasi pada badan ini umum disebut sebagai kesemutan atau dalam dunia medis dikenal dengan parestesia.

Meski tidak sampai menimbulkan sakit, tetapi rasanya tentu membuat Anda tidak nyaman, terutama saat anggota tubuh yang terpengaruh digerakkan. Lantas, apa yang menyebabkan kesemutan? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasannya.

Apa penyebab badan kesemutan?

Tubuh manusia memiliki miliaran sel saraf yang berfungsi sebagai jalur komunikasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh. Badan kesemutan terjadi karena adanya gangguan pada sistem saraf yang dapat terjadi akibat berbagai kondisi, mulai dari kondisi ringan hingga yang lebih serius.

Bahkan, kesemutan juga bisa menjadi tanda atau gejala dari suatu penyakit. Berikut adalah beberapa penyebab badan kesemutan yang mungkin terjadi.

1. Saraf tertekan

Penyebab kesemutan yang umum adalah saraf terjepit akibat tekanan pada satu bagian tubuh atau badan, seperti tangan atau kaki. Misalnya, saat duduk bersila terlalu lama atau tidur dengan tangan berada di bawah kepala.

Saat tubuh menerima tekanan dalam waktu lama, saraf-saraf yang menjalar di dalamnya akan tertekan atau terjepit. Akibatnya, saraf-saraf tidak bisa menerima suplai darah dan oksigen yang cukup untuk bekerja.

Hal ini kemudian menyebabkan sinyal yang berasal dari saraf sensorik akan terblokir. Alhasil, akan timbul mati rasa pada bagian tubuh yang tertekan tersebut.

2. Kekurangan nutrisi

Vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, serta asam folat merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan fungsi saraf. Jika kebutuhan vitamin tersebut tidak tercukupi, saraf bisa mengalami kerusakan dan menimbulkan mati rasa.

Kadar kalsium, kalium, dan natrium yang tidak normal di dalam tubuh pun bisa menjadi penyebab sering kesemutan di berbagai anggota badan, termasuk tangan, kaki, ujung jari, telapak tangan, hingga telapak kaki.

3. Obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu, seperti obat untuk HIV, antibiotik, dan kemoterapi kanker, dapat menimbulkan kerusakan saraf hingga menyebabkan sensasi kesemutan di tangan. Kondisi ini dapat terjadi sementara, tetapi juga bisa permanen. Oleh karena itu, selalu konsultasikan kepada dokter mengenai efek samping obat yang Anda konsumsi.

4. Alkohol dan neuropati perifer

 

Minum alkohol berlebihan bisa merusak jaringan sistem saraf di dalam tubuh. Lambat laun, hal tersebut bisa berujung pada penyakit neuropati perifer yang menyebabkan kesemutan secara permanen di salah satu atau bahkan seluruh anggota badan.

5. Carpal tunnel syndrome

Carpal tunnel syndrome adalah penyakit yang disebabkan oleh masalah pada saraf median yang bertugas untuk mengatur pergerakan tangan. Akibatnya, timbul mati rasa yang umumnya disertai rasa nyeri dan terasa lemah di lengan dan tangan.

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh gerakan tangan yang berulang dan patah pada pergelangan tangan atau sendi.

6. Multiple sclerosis

Kesemutan di seluruh anggota badan, termasuk lengan, tungkai kaki, bahkan hingga ke muka, juga bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit multiple sclerosis. Pada kondisi ini, parestesia yang timbul bisa ringan atau parah, sehingga dapat mengganggu aktivitas Anda, seperti tidak dapat berjalan atau menulis.

Pada kondisi yang parah, kesemutan pada badan bisa disertai nyeri dan tidak dapat merasakan sensasi apa pun, termasuk sentuhan atau suhu panas maupun dingin.

7. Kejang

Kejang disebabkan oleh aktivitas listrik yang tidak normal di otak. Dilansir dari Keck Medicine of USC, salah satu jenis kejang, yaitu kejang parsial atau fokal, dikaitkan dengan sensasi abnormal seperti mati rasa atau kesemutan pada badan.

8. Stroke

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu karena adanya gumpalan darah atau pembuluh darah yang pecah. Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai gejala, seperti kesemutan di kaki atau lengan yang sering kali di satu sisi tubuh dan kepala, termasuk wajah atau muka.

9. Hiperventilasi

Hiperventilasi atau napas berlebihan (pernapasan cepat) dapat menimbulkan sensasi kesemutan pada jari tangan dan sekitar mulut akibat menurunya kadar karbon dioksida dalam darah. (hellosehat)

Editor: Sianturi