SALAM PAPUA (TIMIKA)- Pulau Mansinam dikenal sebagai salah satu destinasi religi dan sejarah penting di Manokwari, Papua Barat. Pulau ini merupakan tempat masuknya Injil ke Papua, menjadikannya simbol peradaban baru di kawasan ini.
Selain memiliki nilai historis, Pulau Mansinam juga menawarkan keindahan alam yang memukau, menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Lokasi Pulau Mansinam
Pulau Mansinam terletak sekitar 6 kilometer dari pusat kota Manokwari, dan memiliki luas sekitar 392 hektar. Menurut data tahun 2017, pulau ini dihuni oleh 786 jiwa atau sekitar 157 Kepala Keluarga (KK).
Untuk menuju ke Pulau Mansinam, pengunjung bisa menaiki perahu kayu bermotor dari Pelabuhan Manokwari, yang dapat menampung 10-12 orang. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 10-15 menit, dengan pemandangan indah Teluk Doreri sepanjang jalan.
Patung Yesus Kristus
Patung Yesus setinggi 30 meter yang berdiri megah di Pulau Mansinam menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan. Patung ini merupakan simbol penting dari masuknya Injil ke Papua pada tahun 1855, dan sering dikunjungi wisatawan untuk berziarah atau sekadar menikmati pemandangan teluk.
Wisata Religius
Pulau Mansinam menjadi pusat wisata religi, terutama bagi umat Kristen. Setiap tanggal 5 Februari, ribuan orang datang ke pulau ini untuk memperingati kedatangan dua misionaris asal Jerman, Ottow dan Geissler, yang pertama kali menyebarkan Injil di Papua.
Sejarah Peradaban Papua
Pulau ini juga dikenal sebagai tempat yang penuh dengan peninggalan sejarah, termasuk gereja tua dan monumen-monumen bersejarah yang menandai awal peradaban di Papua. Wisatawan dapat belajar tentang sejarah masuknya agama Kristen di tanah Papua melalui berbagai situs bersejarah di pulau ini.
Keindahan Wisata Bahari
Bagi pecinta wisata bahari, perairan di sekitar Pulau Mansinam sangat jernih dan cocok untuk aktivitas seperti snorkeling dan diving. Terumbu karang yang masih terjaga dengan baik membuat pengalaman menyelam di sini menjadi sangat memuaskan, dengan keanekaragaman hayati laut yang melimpah. (WisataAPP)
Editor: Sianturi