SALAM PAPUA (TIMIKA)- Kepala Suku Kampung Wakia, Cosmas
Roy Tapunamo bersama-sama dengan masyarakat Adat Kampung Wakia, melakukan aksi
pemalangan dan menutup Bandara Perintis Kapiraya, Kampung Wakia, Distrik Mimika
Barat Tengah, Kamis (4/7/2024). Hal itu disampaikan Cosmas lewat video
berdurasi sekitar 3 menit yang diterima Redaksi Salampapua.com.
Aksi pemalangan ini dilakukan bersama warga dari Kampung
Kapiraya, Utah, Mupuruka dan Kampung Tumuka. “Terhitung Kamis 4 Juli 2024
bandara kami palang sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Bandara kami
tutup,” tegas Cosmas.
Aksi pemalangan ini kata Cosmas, dilakukan karena Suku Mee
dari Kabupaten Deiyai dan Dogiyai termasuk oknum MRP Papua Tengah Dapil Deiyai dan oknum DPRD Dogiyai, tanpa izin atau koordinasi dari Pemda Kabupaten Mimika, secara
sepihak telah masuk ke lokasi pendulangan tradisional di Kampung Wakia. Bahkan
katanya lagi, telah mengklaim tanah hak ulayat kampung ulayat mereka sebagai
hak ulayat mereka.
Perbuatan tersebut menurut Cosmas, telah menyebabkan
ketidaknyamanan dan mengganggu ketenangan warga di semua kampung tersebut. Dan
hal berpotensi memicu terjadinya konflik sosial antara warga Kampung Wakia dengan Suku Mee.
“Maka akses penerbangan di Bandara Perintis di Kapiraya kami
tutup sementara waktu, sampai masalah ini selesai. Atau akan dibicarakan
kemudian, baru rute penerbangan Timika-Kapiraya dibuka kembali,” imbuhnya.
Penulis/Editor: Sianturi